KEMATIAN adalah sebaik baiknya pelajaran. Kita gak pernah tau, siapa yang akan mentalkin kita ketika sakaratul maut, siapa yang mengurus jenazah kita, siapa yang menshalati kita, siapa yang mengubur kita, siapa yang mendoakan kita dengan tulus.
Bisa jadi keluarga kita, bisa juga bukan. Bisa jadi orang yang kita cintai, tapi bisa jadi juga orang yang selama ini kita benci.
Saat kematian, bisa jadi orang yang selalu kita berikan kebaikan, tapi bukan gak mungkin justru orang yang pernah kita dzolimi, yang mentalkinkan kita.
BACA JUGA:Â Memuat Nasihat dan Peringatan, Berikut 9 Ayat Al-Quran tentang Kematian
Mencintai secukupnya, membencipun alakadarnya. Kita gak pernah tau, dari tangan siapa kebaikan untuk kita Allah berikan. Bisa jadi doa orang yang kita cintai malah tidak terijabah namun doa orang yang kita benci justru Allah ijabah.
Kesombongan kita pada orang lain, sejatinya adalah bentuk kesombongan pada diri sendiri.
Sombong seolah kita tidak akan pernah akan mendapatkan kebaikan dari orang tersebut, padahal keburukan orang pada kita pun Allah yang menggerakkan.
Maka kebaikan orang pada kitapun Allah juga yang akan memilih lewat siapa.
Sehebat hebatnya kita, saat kematian tak bawa apa apa. Setinggi apapun ilmu kita, kematian pun tetap diletakkan di dalam tanah.
Cuma ilmu bermanfaat yang kita berikan pada orang, amal jariah dan anak shalih bekal kita.
BACA JUGA:Â Ujian dan Kematian
Anak bisa berubah, tinggal amal dan ilmu yang tak akan berubah bila kita perjuangkan kepadanya… Ilmu untuk mendekatkan diri pada Allah dan amal yang dipersembahkan untuk Allah.
Apa yang kita genggam didunia akan dilepas, lalu apa gunanya memegang erat erat untuk sesuatu yang fana? []