HIDUP berumah tangga bukanlah suatu ritual ataupun rutinitas yang mekanik, Kehidupan setelah pernikahan memerlukan ilmu, seni dan manajemen yang unik. Tidak bisa disamakan dengan lembaga, organisasi, perusahaan atau instansi apapun.
Oleh karena itu, suami dan istri sebagai pembentuk awal sebuah rumah tangga, harus bersedia untuk terus menerus belajar dan berproses untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
BACA JUGA: 4 Jenis Pernikahan Ini Terlarang dalam Islam
Meski unik dan tak sama dengan hal-hal lainnya, namun rumah tangga memiliki kesamaan dengan alat pemutar musik zaman dulu. Orang zaman dulu memiliki tape recorder untuk memutar musik, murattal atau ceramah, melalui cassette.
Lalu zaman berikutnya orang mengenal Walkman untuk menikmati musik, dan di zaman sekarang semakin banyak sarana untuk mendengarkannya.
Secara umum, alat pemutar musik memiliki tombol on, off, play, stop, pause, rewind, dan forward. On untuk menghidupkan alat pemutar musiknya, off untuk mematikan.
Play untuk memainkan atau mendengarkan music, stop untuk mengakhiri, dan pause untuk menjeda musik yang tengah diputar. Rewind untuk memutar ulang ke belakang dengan cepat, dan forward untuk memutar ke depan dengan cepat.
Saat menikah, maka tombol ON sudah difungsikan. Saat itu, kehidupan pernikahan dengan segala dinamikanya pun telah dimulai. Hendaknya tidak perlu menggunakan tombol OFF untuk mengakhirinya.
Tombol off perlu ada sebagai jalan keluar terakhir apabila berbagai persoalan tak bisa lagi diselesaikan. Off dalam pernikahan berarti mengakhiri, dengan perceraian. Tombol ini ada hanya untuk kondisi yang sangat darurat, yang sudah tidak ada pilihan lain kecuali mengakhirinya.
BACA JUGA: Pernikahan Tidak Bahagia Bukan karena Kurang Cinta, tapi karena Kurang Persahabatan
Seperti argo taksi yang terus berjalan semenjak tombol on difungsikan, demikian pula kehidupan ibadah melalui pernikahan sudah dimulai semenjak akad nikah. Biarkan dalam kondisi on terus menerus, karena berumah tangga adalah ibadah paling panjang dalam kehidupan manusia.
Tak perlu ada off, biarkan ibadah ini berlangsung terus menerus sepanjang hidup suami dan istri. []