JEPANG–Ada uang abang kusayang tak ada uang abang kutendang. Ungkapan tersebut cocok untuk mengggambarkan nasib seorang manajer perusahaan real estate yang menikahi seorang model di Jepang. Mereka baru menikah selama tiga bulan, namun sang suami mengaku tak punya uang lagi untuk diberikan pada istrinya. Akibatnya sang suami dicerai istrinya yang berprofesi sebagai model tersebut.
Model bernama Kato Sari itu mengumumkan perceraian mereka di YouTube. Dikutip dari Nextshark.com, Jumat (17/1/2020), Kato mengaku hubungan dengan mantan suaminya dimulai pada Mei 2019 sebelum mereka menikah pada September di tahun yang sama.
BACA JUGA: Fenomena Unik di Indramayu: Nikah di saat Panen lalu Cerai saat Paceklik
Kato dilaporkan menghabiskan 100 juta yen atau setara Rp12 miliar saat berkencan dengan pacarnya saat itu. Pria berusia 36 tahun itu juga membelikannya cincin pertunangan 3 juta yen dari Harry Winston.
Model itu kemudian menghabiskan semua uang tersebut untuk membeli tas, pakaian, mobil mewah, dan banyak lagi. Setelah pernikahan mereka, lelaki itu memohon pada Kato untuk menghentikan ‘gila’ belanjanya yang superboros tersebut karena perusahaannya menghadapi kesulitan keuangan.
Setelah sang suami mengakui situasi keuangannya tengah buruk, Kato dilaporkan menjadi marah dan tidak puas. Kato mengatakan di tidak mengerti mengapa pria itu mengizinkannya menghabiskan semua uang itu saat mereka masih berpacaran, tetapi tidak setelah menikah.
BACA JUGA: Istri Minta Cerai karena Tidak Dinafkahi, Bagaimana Hukumnya?
Kemudian keduanya berpisah setelah menikah hanya selama satu minggu dan perceraian diselesaikan pada 10 Januari. Sebelum perceraian, dia dilaporkan mengatakan kepadanya bahwa dia tidak tertarik pada pria miskin.
Bahkan sebelum kejadian ini, Kato menyatakan pandangannya tentang bagaimana “kebahagiaan dapat dibeli dengan uang” dan mengungkapkan bahwa ia “menikah karena uang.” Beberapa pengguna media sosial mengkritiknya karena terlalu materialistis.
Dia juga mengatakan bahwa itu adalah pertukaran yang adil karena wanita harus menanggung kehamilan dan persalinan, sementara pria tidak melakukan apa pun selain bekerja untuk mendapatkan uang untuk keluarga. []
SUMBER: NEXTSHARK