JAKARTA—KH Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PBNU, berpulang ke Rahmatullah pada Kamis (16/3/2017). Kiai Hasyim wafat pada usia 72 tahun setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit.
Selama menjalani perawatan intensif di rumah sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Kiai Hasyim yang merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini sempat memberikan pesan-pesan kepada sejumlah orang yang menjenguknya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, yang pada awal Januari lalu menjenguk Kiai Hasyim, mengatakan bahwa ulama kharismatik itu menyampaikan pesan-pesan keumatan dan kebangsaan.
BACA JUGA: Innalillahi, KH. Hasyim Muzadi Tutup Usia
“Pertama, beliau mendoakan Muhammadiyah tetap terus bergerak dan berhasil,” jelas Haedar seperti dikutip dari laman pwmu.
Pesan kedua Hasyim Muzadi berharap Muhammadiyah dan tokoh-tokoh Islam lainnya terus peduli pada persoalan bangsa.
“Beliau menyebutnya persoalan bangsa sedang banyak masalah,” kata Haedar.
Pesan ketiga, Hasyim Muzadi mengharapkan para tokoh bangsa dan umat untuk terus merawat jiwa kepemimpinan. Bukan sekadar pemimpin, tapi yang punya kualifikasi.
“Memimpin dengan hati nurani, memimpin dengan hati,” jelasnya.
Wanti-wanti soal komunis
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana dan sejumlah petinggi militer juga sempat menjenguk KH Hasyim Muzadi di Rumah Sakit Lavalette Kota Malang, pada Rabu (11/1/2017).
Menurut Sukadana selama dibesuk, Hasyim Muzadi juga mewanti-wanti kepadanya mengenai bahaya komunis.
“Tidak bercerita masalah sakitnya, namun meski kini sedang sakit beliau tetap memikirkan bangsa karena beliau sosok yang sangat nasionalis dan prihatin dengan kondisi bangsa saat ini,” ujar Sukadana, seperti dikutip dari Republika.
Hasyim berharap agar TNI bersama dengan para kyai dan rakyat menjaga persatuan bangsa Indonesia.
TNI dan Ulama Bersatu
Selain itu, almarhum KH Hasyim Muzadi menitipkan pesan agar TNI dan ulama bersatu. Wakil Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan hal itu pada saat dirinya berada di kamar rumah sakit bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin.
Sutiaji yang ditemui saat bertakziah ke kediaman almarhum menuturkan sang kiai berpesan agar ada kemanunggalan TNI dengan ulama.
“Beliau sambil menangis berpesan demikian. Saya yang mendengar juga ikut menangis,” ujar Sutiaji. []