GEBRAKAN pertama Umar bin Abdul Aziz adalah memecat semua gubernur dan pejabat yang zalim. Di antara pejabat yang dipecat adalah Khalid ibn Rayyan. Umar mengangkat Amr ibn Muhajir al-Anshari menggantikan Khalid.
Umar berkata kepada Khalid, “Lepaskan pedang itu darimu.”
Umar kemudian menengadah, “Ya Allah, aku telah merendahkan Khalid ibn Rayyan karena-Mu. Ya Allah, jangan Engkau angkat dia selama-lamanya.”
BACA JUGA: Pemimpin Negara yang Tak Mau Menyuruh Pelayannya
Kemudian, Umar berkata kepada Amr, “Kamu tahu, Amr, tidak ada hubungan antara kita kecuali hubungan seagama. Aku mendengar kamu sering membaca Al-Quran. Aku juga melihatmu mengerjakan shalat di tempat yang menurutmu tidak ada seorang pun yang dapat melihat. Aku perhatikan kau mengerjakannya dengan baik. Ambil pedang ini. Aku mengangkatmu sebagai pengawalku.”
Umar juga memecat pejabat pengurus pajak bumi di Mesir, Usamah ibn Zaid At-Tanukhi. Usamah ceroboh, zalim, meng-hukum potong tangan untuk kasus yang belum jelas dan tak memperhatikan syarat-syarat potong tangan.
Sebenarnya, Umar sering menasihati khalifah terdahulu untuk memecat Usamah, namun tidak digubris. Kini Umar punya kewenangan untuk memecat Usamah tanpa hormat. Bahkan, Umar memenjarakannya di dua kota berbeda, yaitu Mesir dan Palestina. Masing-masing satu tahun.
Akan tetapi, setelah Khalifah Umar wafat dan digantikan oleh Yazid ibn Abdul Malik, Usamah dibebaskan dan dikembalikan pada pekerjaannya di Mesir.
BACA JUGA: Diseru Masuk Islam, Inilah 8 Pemimpin Dunia yang Pernah Disurati Nabi Muhammad SAW
Sedangkan, gubernur yang dipecat Umar adalah Yazid ibn Abi Muslim yang menjabat di Afrika. Dia otoriter dan sering menyalahgunakan kebenaran dan kebaikan. Bayangkan, Yazid bertasbih di hadapan terhukum yang sedang disiksa.
“Subhanallah wal hamdu lillah wa ia ilaaha illallah wallahu akbar! Pukul dia keras-keras, hai pelayan!” []
Sumber: The Great of Two Umars/Karya: Fuad Abdurrahman/Penerbit: Zaman/2013