SABAR, itu yang harus kita lakukan. Tahun 2021 ini kita masih berada di tengah wabah Covid-19. Tak terasa Covid-19 telah hadir di bumi ini selama satu tahun lebih. Rumah sakit pun penuh dengan pasien Covid. Tak terhitung pula jumlah korban yang meninggal karena terpapar wabah ini. Banyak orang tua yang kehilangan anaknya, anak kehilangan orang tuanya, kakak kehilangan adiknya, dan sahabat kehilangan teman sejalannya lantaran Covid yang menimpa mereka.
Karena wabah ini semakin meluas, maka kegiatan belajar mengajar pun menjadi online. Merasa tidak diawasi secara langsung oleh guru-gurunya, kebanyakan para pelajar bermalas-malasan untuk menuntut ilmu. Bahkan ada yang curang dalam mengerjakan PR nya, yaitu dengan mencarinya lewat internet. Ketika sedang bertatap muka melalui handphone, mereka mematikan kameranya dan kemudian melakukan aktivitas yang lain. Bahkan bisa jadi mereka meninggalkan handphone atau laptop mereka menyala begitu saja, tanpa mendengarkan sama sekali apa yang diucapkan sang guru.
BACA JUGA: Salah Satu Sifat Mulia dalam Islam, Berikut 10 Ayat Al-Quran tentang Kesabaran
Ada juga pelajar pelajar yang bunuh diri karena tugas yang menumpuk. Mereka tak sanggup untuk menyelesaikan tugas tersebut, sehingga mereka malah memilih untuk menyelesaikan hidup mereka saja. Ada yang bunuh diri secara perlahan, ada juga yang bunuh diri secara langsung. Mereka tidak sabar dalam menghadapi wabah. Belum lagi masalah masalah yang lain di luar itu semua.
Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita bersabar dalam segala hal, termasuk masalah-masalah di tengah pandemi ini. Karena kesabaran adalah hal yang istimewa balasannya, jika kita mengerjakannya ikhlas lillah. Seperti dalam quran surat Az-Zumar ayat 10.
“… Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (QS Az Zumar: 10)
Jangankan kita yang manusia biasa, Nabi Muhammad dan para sahabat pun diuji oleh Allah dalam ketaatan dalam agama. Karena untuk mendapatkan hasil yang luar biasa, harus ada usaha yang luar biasa pula. Seperti firman Allah subhanahu wa ta’ala:
“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, ‘kapankah datang pertolongan Allah?’ ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS Al-Baqarah: 214)
Orang-orang muslim terdahulu, karena sudah banyak ditimpa cobaan, sampai-sampai harapan satu-satunya hanyalah Allah. Cobaan yang dahsyat bisa jadi pengantar kita ke surga. Ikhtiar dan doa tidak dapat dipisahkan. Ujian yang kita hadapi sekarang tidak seberat ujian yang dihadapi oleh para sahabat. Maka sudah sepatutnya kita bisa bersabar dalam menghadapi masalah masalah ini.
BACA JUGA: 3 Hikmah Sabar Menghadapi Cobaan
Jika kita mendapatkan musibah, maka Allah memerintahkan kita untuk mengucapkan kalimat istirja yaitu innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Siapa yang mengucapkan kalimat itu, maka akan mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah. Hal ini dibuktikan oleh FirmanNya:
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, ‘innalillahi wa inna ilaihi rojiun’, (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS Al-Baqarah: 155-157)
Maka dari itu, kita harus bersabar dengan kesabaran yang hakiki. Yaitu kesabaran yang hanya mengharap pertolongan Allah, agar bisa mendekatkan kita serta membuat kita lebih taat kepada-Nya. Jadi mulai sekarang, hadapilah musibah yang menimpamu dengan kesabaran yang hakiki. karena sesungguhnya, sabar itu sangat indah balasannya, jika kita bisa melewati masa pahitnya dengan ikhlas lillahi ta’ala.
Oleh: Syifa Az-Zahra
(siswi kelas 9 STP Khoiru Ummah Purwakarta tingkat SMP)