DUA orang sahabat saya, yang sudah berkongsi selama nyaris 17 tahun bikin 7 perusahaan, memutuskan untuk pisah jalan.
Ga usahlah diceritain kenapa-kenapanya. Mereka pisah baik-bai kok. Hanya perlu beberapa hari saja proses pisahnya.
Gono-gini dibagi 2. Masing-masing kebagian sekitar 3 M mungkin, taksiran kasar. Termasuk utang dan asset juga dibagi 2. Gede kali ya. Terutama untuk ukuran Purwakarta.
Dua tahun lalu, saat wacana pisah itu menyeruak dari salah satunya, saya berusaha terus membatasi diri; saya ga mau jadi penengah. Ga mau juga jadi bahan curhatan mereka.
Saya ga tau apa-apa soal perusahaan dan stori-stori mereka. Kepentingan saya dengan mereka adalah, keduanya sahabat dekat saya, dan bertiga dengan saya, mereka juga pendiri Islampos.
BACA JUGA:Â The Good Doctor
Sahabat A, begitu pindah, langsung bikin perusahaan baru. Dia ngambil langkah-langkah yang mengejutkan; semua roda perusahaan dia percayakan pada beberapa orang manajernya, dan ini yang bikin saya kagum, dia jual semua asset yang kena riba, termasuk mobil. Kartu kreditnya dia gunting semua. “Doain saya agar ga masuk lagi ke situ, bos,” ujarnya ke saya suatu kali.
Saya mengaminkan.
Lima bulan sebulan pisah, doi sebenernya udah bikin konveksi kecil-kecilan. Jualan daster. Hasil jual mobil, sebagian disisihkan buat modalnya. Maret, saya juga ikutan jualin daster-dasternya. Bulan kemarin, dia udah punya galeri sendiri di tengah kota.
Dua pekan lalu dia ngasih kabar, “Dari daster, alhamdulillah, saya udah ada untung 20 juta sebulan”, dan tiga hari lalu, dia bilang, “Saya baru aja beli mobil. Ga pake riba. Si bos kalau perlu mobil, tinggal kontak saya aja.” MasyaAllah.
Yang saya tau, sahabat saya, sejak 2 tahun lalu ini emang pengen pisah. Kelola perusahaan sendiri. “Kalau punya saya sendiri, saya mau gimana-gimana juga bisa,” gitu alasannya. Tapi keinginannya itu ga pernah jadi-jadi karena banyak pertimbangan.
Ada karyawan lah. Asset sana-sini lah. Nasihat saya sama dia waktu itu, “Sepanjang si bos punya Allah, si bos ga bakalan kehilangan apapun. Dan semua yang si bos khawatirkan itu akan dibereskan satu per satu oleh Allah.”
BACA JUGA:Â Â Pep dan Zlatan Ibrahimovic
Demikianlah. Seringkali, ketakutan kita akan dunia, kekhawatiran kita soal harta, mengalahkan keyakinan kita bahwa kita ini adalah hamba Dari Yang Maha Kaya.
Siapa yang dilindungi oleh Allah SWT? Orang yang berdoa minta perlindungan pada-Nya. []