KAUM Anshar adalah penduduk Madinah—saat itu bernama Yatsrib— yang yang beriman dan menerima kehadiran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya yang hijrah bersama beliau. Disebut Anshar karena mereka berposisi sebagai penolong. Penolong bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya yang berhijrah ke Madinah.
Kaum Anshor juga dikenal sebagai kaum pemberani. Buktinya, sahabat Rasul yang paling banyak mati syahid berasal dari kaum Anshar.
BACA JUGA: Kaum Anshar Marah kepada Rasulullah ﷺ, tapi…
Ibnu Abi Rabbih berkata dalam kitab al-‘Aqd al-Farid (1/118), “Kaum Anshar adalah orang yang paling berani.”
Abdullah bin Abbas berkata, “Tidak pernah pedang terhunus, pasukan Islam maju berperang, dan dibuat barisan, sampai masuk islamnya kaum Aus dan Khazraj. Merekalah kaum Anshar dari keturunan Amr bin Amir dari al-Azad.”
Diriwayatkan dari Qatadah, ia berkata, “Kami tidak mengetahui ada suku Arab yang mati syahid lebih banyak pada hari kiamat dari pada kaum Anshar.”
Qatadah berkata, “Anas bercerita kepada kami, bahwa yang terbunuh dari kaum Anshar pada perang Uhud sebanyak 70 orang, pada perang Bi’r Ma’unah 70 orang, dan pada perang Yamamah 70 orang.”
BACA JUGA: Cinta Kaum Anshar kepada Rasulullah
Anar berkata, “Bi’r Ma’unah terjadi pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan perang Yamamah terjadi pada zaman khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu menghadapi Muzailamah al-Kadzab.” (HR. Al-Bukhari)
Diriwayatkan dari Anas, ia berkata, “Wahai Rabbku, 70 orang dari kaum Anshar mati syahid pada perang Uhud, 70 orang pada perang Bi’r Ma’unah, 70 orang pada perang melawan Musailamah al-Kadzab, dan 70 orang pada perang Jisr Abu Ubaidah.” (‘Uluw al-Himmah, Dr. Sayyid Husain, 3/372-373). []
SUMBER: DAKWAH.ID