FIRMAN Allah yang membuat Tsabit ibn Qais ibn Syammas al-Anshari menangis. Ia adalah juru bicara Rasulullah, suaranya memang keras dan juga lantang. Begitu tahu firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagain kamu terhadap yang lain, nanti (pahala) segala amalmu bisa terhapus sedangkan kamu tidak menyadarinya.. (QS. Al-Hujurat Ayat 2).
BACA JUGA: Nasihat Sahabat dan Doa untuk Taubat
Tsabit duduk terdiam dan menangis di rumahnya, sampai-sampai Rasulullah mencari dan bertanya mengenai keberadaannya kepada para sahabat. Mereka akhirnya memberi tahu apa yang terjadi pada Tsabit.
Rasulullah pun memanggilnya untuk menanyakan kondisinya.
“Wahai Rasulullah, Allah telah melarang kami untuk meninggikan suara di atas suaramu. Wahai Rasulullah, aku memiliki suara keras. Aku sungguh khawatir amalanku terhapus namun aku tidak menyadarinya,” tutur Tsabit dengan jujur.
BACA JUGA: Amr bin Ash; Sahabat Rasul Penggagas Social Distancing
Rasulullah pun menghiburnya dan mendoakan kebaikan untuknya. []
Sumber: Walid al-A’zhami/ Nabi Muhammad di Hati Sahabat