SETIAP manusia pasti akan mengalami proses yang satu ini. Ya, sakaratul maut menjadi hal yang bisa dikatakan sebagai suatu hal yang menakutkan. Mengapa? Berdasarkan al-Qur’an dan sabda Rasulullah, banyak yang menyatakan sakitnya saat sakaratul maut. Rasul bersabda, bahwa sakitanya itu bagaikan di tusuk oleh pedang.
Terlepas dari proses sakaratul maut ini, akhir hidup seseorang ini memang berbeda-beda. Ada yang melaluinya dengan indah, sebagian lagi ada pula yang mengenaskan. Perihal seperti apa Allah menyudahi akhir hidup seseorang, itu semua tergantung dari amal yang dikerjakan oleh seseorang selama hidupnya.
Allah SWT berfirman, “Yang menjadikan mati dan hidup, untuk menguji kamu siapa di antara kamu yang lebih bak amalnya. Dan Dia Mahaperkasa lagi Mahapengampun,” (QS. al-Mulk: 2).
Kisah-kisah atau pun contoh-contoh yang sering kita dengar, bahkan kita lihat langsung kejadian itu. Sebagian yang mengakhiri hidupnya dengan baik diperlihatkan kepada kita dengan nampak jelas. Begitu pun dengan yang buruk, hal itu juga terlihat dengan begitu jelas. Allah menamppak kejadian tersebut sebagai ibroh atau pelajaran bagi manusia lainnya.
Dari kejadian-kejadian seperti itu, kita dapat mengetahui bagaimana akhir hidup kita nantinya. Dengan mengetahui kejadian itu, kita bisa mengukur kualitas diri, dan memperbaiki hal-hal yang memang perlu untuk diperbaiki, terutama dalam hal amal.
Hal tersebut serupa dengan apa yang dikatakan oleh Yusuf, lulusan Universitas Imam Mohammad bin Saud, Riyad. “Dengan peristiwa itu orang bisa melihat bagaimana matinya orang yang shaleh. Ternyata matinya enak. Kemudian si fulan yang kelakuannya tidak baik, matinya juga susah.”
Sumber: Ummi Wanita Berpolitik No 01/ XI Mei-Juni 1999/1420 H