SAKIT adalah masa untuk muhasabah diriā¦
Menginsafi perbutan yang pernah dilakukan, mengingat dosa yang sengaja maupun tidak sengaja, dosa yang disadari maupun tidak disadari. Saat sakit, jauh lebih mudah merenungi kesilapan diri, mengingat dosa untuk mohon ampunan.
Sakit adalah masa untuk berdzikirā¦
Tubuh yang merasakan sakit lebih menguatkan hati untuk senantiasa menyebut asma Allah, lirih, syahdu, dan penuh kekhusuan. Saat sakit, hati lebih mudah mengingat Allah, sehingga lisan terbimbing melafal asma Allah yang Maha Agung.
BACA JUGA:Ā Sakit, Takdir Allah?
Sakit adalah masa untuk mengokohkan keimananā¦
Hati cenderung mengingat kematian, lisan terdorong melafalkan kalimat thayyibat, mengakui kebesaran Allah dengan penuh kesadaran. La Ilaha Ilallah Muhammadar Rasulullah.
Sakit adalah masa untuk membuktikan kesungguhan…
Pantang menyerah, dan membangun optimisme. Seberapa pun sakit yang diderita, ikhtiar tetap harus dilakukan untuk kesembuhan. Tak boleh menyerah, pasrah, dan tunduk pada keadaan. Harus terus berjuang hingga Allah memberikan keputusan. Sakit berarti jihad.
Sakit adalah masa untuk bersabarā¦
Dengan sakit, gugurlah dosa-dosa. Sebagaimana nasihat Baginda Nabi Saw yang diriwayatkan Imam Muslim bahwa seorang mukmin yang merasakan sakit, kepayahan, juga kesedihan, Allah akan hapuskan dosa-dosanya.
Sakit adalah masa untuk mengetuk pintu langitā¦
Sakit salah satu alamat terjawabnya doa. Al-Imam As-Suyuthi pada masa hidupnya pernah berkeliling kota mencari orang sakit untuk minta didoakan.
Sakit adalah masa untuk mensucikan diriā¦
Sesuatu yang dibenci setan dan disukai hamba-hamba yang shalih. Saat tubuh lemah lagi lesu, jangankan berbuat maksiat, sekedar ingin duduk santai, nongrong pinggir jalan, makan bersama kawan-kawan, bahkan untuk menemani anak bermain pun susahnya minta ampun. Lebih baik menyesali dosa yang pernah dilakukan.
Sakit adalah masa untuk meraih derajat tinggiā¦
Sedikit tertawa dan banyak menangis, mengingat dosa dan segala kesalahan, merupaka kemulian kesukaan hamba-hamba yang shalih. Sakit adalah masa memperbaiki diri, menjadi pribadi yang santun, rendah hati, dan tawadhu. Rasa sakit dapat mengikis kesombongan, menundukan keserakahan, dan mengebiri ketamakan.
Sakit adalah masa untuk membacaā¦
Saat terbaring atau duduk dalam kelemaham, membaca al-Quran, buku, dan referensi lainnya untuk memantapkan pemahaman. Boleh jadi selama ini sibuk dengan berbagai kegiatan, pekerjaan, dan urusan duniawi, lalu Allah hadiahkan sakit agar menjadi renungan dan banyak belajar.
Sakit adalah masa untuk belajarā¦
Saatnya menimba ilmu dan wawasan. Dari dokter yang memeriksa, dari hasil konsultasi, dan dari nasihat yang menengok. Belajar banyak hal tentang muasal penyakit dan solusi penyembuhannya. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang boleh dan tidak boleh dimakan.
Sakit adalah masa untuk menerima nasihatā¦
Yang sakit menerima doa, nasihat, dan terhibur oleh saudaranya yang nengok dan melayat. Yang sehat mendapatkan pelajaran dari saudaranya yang terbaring sakit.
Sakit adalah masa untuk istirahatā¦
Tidur sejenak, duduk bersandar, membersamai keluarga yang selama ini selalu ditinggalkan untuk berkerja atau kegiatan luar kota. Saatnya berkumpul dengan anak istri sehari semalam penuh.
BACA JUGA:Ā Ini 3 Keutamaan Menjenguk Orang Sakit, Pahala Selangit
Sakit adalah masa untuk menjalin silaturahimā¦
Berjumpa dengan keluarga besar, orangtua, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek, keponakan, sepupu, dan sebagai. Keluarga besar yang selama ini jarang kumpul, bercengkerama, dan duduk bareng bersebab kesibukan masing-masing.
Terakhir sakit adalah masa untuk meningkatkan ketakwaanā¦
Betapa banyak orang yang meninggal disebabkan sakit, sehingga dengan sakit yang tengah dirasakan menjadikannya bersiap menyambut kematian. Bertaubat, menyiapkan diri, dan memantapkan ketakwaan pada Allah SWT.
Semoga baik sangka bertahta di hati kitaā¦
Saat sakit menimpa, yakini sebagai tanda kasih sayang-Nya. Allah hendak menyapa, menyucikan, dan mengangkat derajat hamba-Nya.
Semoga tergugur dosa-dosa, sembuh seperti sedia kala, dan semakin mengokohkan keyakinan. Bila pun saatnya maut menjemput, semoga dalam keadaan suci, bersih, ampunan dan ridha Allah SWT. []