JALUR GAZA–Pasar-pasar di Jalur Gaza terlihat sepi menyambut kedatangan hari raya Idul Adha. Meski tidak ada kasus baru virus corona yang ditemukan di Jalur Gaza, namun semarak dan tanda-tanda kedatangan Idul Adha hampir tidak ada di pasar-pasar maupun jalan-jalan di Gaza. Hal ini membuat para pedagang tertunduk lesu karena sepinya pembeli.
Idul Adha dikenal sebagai pesta daging dan kurban. Di mana warga biasanya enggan membeli kebutuhan dan persediaan, dan mencukupkan diri dengan persediaan dan pakaian yang mereka beli pada Idul Fitri. Apalagi di tengah pandemi saat ini yang memaksa warga untuk berhemat.
BACA JUGA: Idul Fitri Tahun Ini, Kondisi Pasar Gaza ‘Mati’
Muhammad Badran (36) pemilik toko pakaian anak-anak di pasar Gaza biasa menerima banyak permintaan selama liburan hari-hari besar. Namun pada tahun ini ia mengaku tak banyak mendapat keuntungan karena sepinya pembeli. Ia juga mengatakan bahwa pergerakan pasar khususnya pada hari raya Idul Adha ini lumpuh.
“Lihat, inikah pergerakan pasar menyambut kedatangan pada hari raya yang jatuh pada hari Jumat?” kata Badran kepada PIC, Senin (27/7/2020) sambil menunjuk ke sepanjang Jalan Al-Mukhtar, yang biasanya sering penuh sesak dengan orang yang lewat pada saat-saat seperti ini untuk menyambut hari raya, namun kini terlihat sepi.
Meski tak ditemukan satu pun kasus Covid-19 di Jalur Gaza, namun kehati-hatian dan bahaya masih ada berdasarkan penegasan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri di Gaza.
BACA JUGA: Protes Ekonomi Memburuk, Pedagang Pasar Gaza Mogok Massal
Kemenkes Gaza khawatir ditemukannya kasus baru di antara para pasien dan pendamping mereka yang kembali dari luar Jalur Gaza.
Kini warga di Jalur Gaza yakin dan merasa tenang karena otoritas setempat telah melakukan langkah-langkah kesehatan dan keamanan yang ketat untuk para pelancong yang menyeberang masuk ke Jalur Gaza.
Otoritas juga menerapkan perpanjangan masa karantina kepada mereka yang ingin masuk ke Gaza.
Sayangnya, roda ekonomi, sangat dan jelas terdampak oleh krisis pandemi yang terus melanda dunia ini, terutama negara-negara di sekitarnya termasuk Tepi Barat. Hal ini membuat warga Gaza tetap mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini diperparah dengan blokade yang diterapkan Israel yang membuat warga Gaza kian menderita. []
SUMBER: PALINFO