Oleh: Nurul Aqidah
Member Komunitas Aktif Menulis, Bogor
nurulaqidahku@gmail.com
DALAM waktu kurang lebih 2 minggu lagi, bulan suci Ramadan akan kembali menyapa. Hanya saja, bulan suci Ramadan tahun ini akan terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena bersamaan dengan datangnya musibah pandemi covid-19 yang menimpa hampir seluruh negara di berbagai belahan bumi.
Mengingat kondisi tersebut, Kementerian Agama menerbitkan edaran terkait Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441H di tengah pandemi wabah covid-19. Surat edaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan panduan beribadah yang sejalan dengan syariat Islam sekaligus mencegah, mengurangi penyebaran, dan melindungi pegawai serta masyarakat muslim di Indonesia dari risiko covid-19. Selain terkait pelaksanaan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, edaran itu juga mengatur tentang panduan dan penyaluran zakat.
(Kompas.com, 7/4/2020)
Pada intinya, pemerintah mengimbau agar segala jenis kegiatan ibadah selama bulan Ramadan dilakukan di rumah. Seperti salat tarawih, tadarus, itikaf dan lain sebagainya. Dan beberapa upacara seremonial seperti buka puasa bersama dan peringatan Nuzulul Qur’an yang mendatangkan orang banyak harus ditiadakan.
Meskipun di tengah ketakutan akan ancaman virus korona yang menyelimuti masyarakat. Namun kondisi ini tidak boleh menyurutkan umat muslim untuk mempersiapkan diri dan bersuka cita menyambut bulan suci yang penuh berkah.
Bulan Ramadan adalah bulan yang sangat dirindukan dan dinantikan kedatangannya oleh umat muslim. Umat Islam di seluruh penjuru dunia menyambut kedatangan Ramadan dengan perasaaan gembira dan suka cita. Tiada bulan ketika bersamanya hati menjadi tenang dan membuat jiwa-jiwa orang mukmin damai, kecuali Ramadan.
Ada beberapa alasan sehingga seorang muslim patut bergembira dengan kedatangan bulan Ramadan. Pertama, Ramadan merupakan bulan yang sangat agung dan berlimpah keberkahan (syahrul adzim mubarak).
Nabi Muhammad saw. pernah berkhutbah di hadapan para sahabatnya, “Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh berkah. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai (ibadah) didalamnya lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai perbuatan sunnah. Siapa yang mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan (pada bulan itu), seolah-olah ia mengerjakan satu perbuatan wajib pada bulan lainnya. Siapa yang mengerjakan satu perbuatan wajib pada bulan yang lain, ia seolah-olah mengerjakan tujuh puluh kebaikan di bulan lainnya.” (HR. Baihaqi).
Kedua, Ramadan dikenal juga sebagai bulan ampunan (syahrul magfirah). Di bulan Ramadan inilah Allah Swt. berkenan memberikan magfirah-Nya kepada para hamba-Nya yang mau bertaubat. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah saw. bersabda: ”Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari Muslim)
Ketiga, Ramadhan merupakan bulan pembebasan dari api neraka (itqun minan nar). Setiap malam di bulan Ramadan Allah membebaskan hamba-hamba yang dikehendaki dari api neraka. Rasulullah saw. bersabda: “Dan Allah membebaskan orang-orang dari api neraka pada setiap malam.” (HR. At-Tirmizi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah).
Keempat, Ramadan merupakan bulan Al-Qur’an (syahrul Qur’an). Diturunkannya Al-Qur’an pada bulan Ramadan menjadi bukti nyata kemuliaan dan keagungan bulan Ramadan.
Allah Swt. berfirman: “Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat inggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (TQS. Al Baqarah ayat 185)
Kelima, Ramadan adalah bulan yang didalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu malam lailatul qadar. Allah Swt. berfirman: “Dan tahukah kamu Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.” (TQS Al-Qadar ayat 2-3). Rasulullah saw. bersabda: “Pada bulan Ramadan ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang dihalangi kebaikannya padanya, maka rugilah dia.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i & Al-Baihaqi).
Masih banyak keutaman-keutamaan lain yang bisa kita peroleh dari bulan Ramadan. Yang tentunya akan membuat kita semakin bersemangat dan bersuka cita dalam menyambut kedatangan bulan Ramadan. Apapun kondisi yang tengah kita hadapi saat ini, tidak akan menghalangi kita untuk bergembira dan bersuka cita dalam menyambut bulan nan penuh mulia Ramadan.
Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. dan memanjatkan doa semoga pandemi covid-19 ini segera berakhir. Marhaban ya Ramadan. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word