SEMUA orang di Madinah sangat gembira. Orang-orang Muslim tertawa dan mengobrol di jalanan. Semua anak senang, dan sibuk melantukan syair sambutan mereka. Semua orang sedang bersiap-siap dan mengeluarkan pakaian terbaiknya untuk dipakai saat hari besar itu tiba.
Apa yang akan terjadi di hari besar itu?
Bagi penduduk Madinah, hari itu adalah waktu yang paling membahagiakan. Nabi telah meninggalkan Makkah, dan akan datang untuk tinggal di Madinah!
BACA JUGA:Â Sebelum Islam Datang, Penduduk Madinah Rayakan Tahun Baru?
Tak heran semua orang begitu senang. Tak heran semua orang menunggu berjam-jam tak sabar menyambut Nabi.
Waktu sepertinya tersendat, tapi akhirnya, saat itu pun tiba. Nabi sampai di Madinah.
Begitu mereka melihatnya, gadis-gadis kecil Madinah melantukan syair selamat datang dengan sangat hati-hati. Wajah kecil mereka penuh dengan sukacita dan kesenangan saat mereka melantunkan syair itu dan Nabi tampak berseri-seri.
Nabi benar-benar menikmati syair gadis-gadis kecil itu.
“Apakah kalian mencintaiku?” tanya Nabi pada gadis-gadis kecil itu. Nabi tahu jawabannya, tentu saja.
“Ya ya!” Gadis-gadis kecil itu menangis dengan gembira. “Kami mencintai dan menghormatimu, wahai Rasulullah!”
BACA JUGA:Â Alasan Nabi Bangun Masjid di Masa Awal Kedatangannya di Kota Madinah
Gadis-gadis kecil itu senang saat Nabi menjawab: “Aku juga mencintai kalian semua.”
Gadis-gadis kecil itu tersenyum lebar dan meneriakkan salam gembira kepada Nabi.
Betapa indah hari ketika Nabi tiba di kota.
Thala’al badru ‘alaynaa – Min Tsaniyyatil wadaaa
Wa jabas syukru ‘alaynaa – Maa da’aa lillaahi daaa
Asyaraqal badru ‘alaynaa – Fakhtafat minhul buduuru
Mitslahusnika maa ra-aynaa – Qatthu yaa wajhas suruuri
Anta syamsu anta badrun – Anta nuurun fawqa nuuri
Anta iksiiruw waqhaalii – Anta mishbahus shuduurli
Yaa habiibii ya Muhammad – Yaa ‘aruusal – Khaafiqani
Yaa mu-ayyad yaa mumajjad – Ya Imaamal-Qiblatayini
Allaaahu Khaliquna Allaahu Raaziquna
Shallahllah ‘alaa Muhammad
Shallallaaah ‘alayh wa sallam 3x
Bulan purnama sempurna telah datang
Dari Thaniyyatil wada’
Patutlah kita senantiasa bersyukur kepada Allah
Utusan Allah telah berada di tengah kita
membawa amanat
Telah terbit bulan purnama menerangi negeri kami
Telah datang kepada kami Rasulullah pembawa risalah
Keindahanmu tiada tertandingi
Wahai wajah yang senantiasa berseri
Engkau laksana matahari,
Engkau bak bulan purnama sempurna
Engkaulah cahaya mengungguli semua cahaya
Engkau laksana logam mulia
Engkaulah pelita hati seluruh umat
Wahai kekasih Allah
Wahai Muhammad nabi terpuji
Engkau penghias langit dan bumi
Engkau Sang Penolong
Wahai nabi yang dimuliakan
Wahai Imam Dua Kiblat