DALAM sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: ” Dari Abu Amr Sufyan bin Abdillah Ats -Tsaqafy ra. berkata, Aku berkata ‘Wahai Rasulullah, katakan padaku suatu perkataan tentang Islam, yang tidak akan saya tanyakan kepada seorang pun selain engkau.’ Beliau bersabda, ‘Katakanlah: Aku beriman kepada Allah, lalu istiqomahlah’.” (HR. Muslim)
Ketika kita sudah mengikrarkan diri beriman kepada Allah swt dengan tulus, tentu cobaannya juga tidak mudah. Maka diperlukan keistiqomahan dalam diri,dan senantiasa berusaha sekuat mungkin untuk mempertahankannya.
Di zaman yang serba modern ini juga menjadi tantangan tersendiri, lihat saja saudara- saudara kita di pelosok timur Indonesia sana, masih banyak yang tergadai aqidahnya hanya gara -gara sekarung beras dan satu kardus mie instan.
Mengapa demikian? Karena keistiqomahan belum menghujam dalam jiwanya. Secara akal mereka berpikir itu hal yang wajar, karena ummat islam lainnya tidak ada kepekaan kepada saudara muslimnya. Ummat islam di perkotaan lebih banyak memikirkan kehidupannya/ kariernya hari ini, esok dan selamanya. Mereka lupa mengulurkan tangan kepada saudaranya seiman.
Jika demikian halnya, kita bertanya pada diri masing-masing, berdosahkah kita?
Di belahan bumi lainnya, kita menyaksikan muslim Rohingnya, baik yang baru-baru ini terjadi di Myanmar, Suriah, Palestina lainnya. Mereka begitu kokoh keimanannya, walau harus rela dibunuh, diperkosa, dibakar, dan diambil hak hidupnya. Sungguh kebiadaban yang tidak berperikemanusiaan.
Lantas, apa yang menyebabkan mereka berbuat demikian? Ternyata Allah swt telah memberikan keutamaan dan kemuliaan kepada mereka yang beristiqomah serta tetap diatas jalan kebenaran.
Firman Allah swt yang patut kita renungkan bersama, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Tuhan kami Allah’, lalu mereka meneguhkan pendiriannya, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: ‘Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang dijanjikan Allah swt kepada mu. Kamilah pelindung- pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat ; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula di dalamnya apa yang kamu minta’.” (QS.41:30-31)
Sungguh dahsyat sebuah keistiqomahan itu. Ia memiliki kedudukan yang tinggi di hadapan Allah swt. Maka sudah seharusnya kita menanamkan sifat itu dalam jiwa. Dan tetap mempertahankannya sampai titik darah penghabisan.
Untuk saudara -saudara seiman dan seaqidah di seluruh Indonesia, mari bersama berjuang menegakkan keadilan. Mari kita membangun bangsa menjadi bangsa yang beradab. Bangsa yang mau peduli kepada semua lapisan masyarakat, dan memberikan pelayanan terbaik kepada ummat.
Mari terus istiqomah diatas jalan kebenaran, jangan menjual aqidah hanya karena materi yang penuh tipu daya. Istiqomah lah terus menerus walau kita selalu di siksa dan di tuduh teroris. Yakin dan percayalah bahwa Allah swt sedang menguji kita sejauh mana keistiqomahan kita dalam mengabdi pada -Nya.
Wahai saudara- saudara seiman dan seaqidah yang kini sedang dilanda kesengsaraan, bersabarlah. Yakinlah bahwa Allah telah meneguhkan kedudukanmu di sisi -Nya.
Semoga Allah swt memberikan kekuatan kepada kita semuanya untuk tetap istiqomah menyuarakan kebenaran. Dan semoga kita tetap senantiasa di beri kekuatan untuk itu.
Tanamkanlah dalam diri ayat berikut ini, “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan dengan bermacam -macam cobaan sehingga berkatalah Rasul dan orang yang beriman bersamanya: Kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. ” (QS.2: 214)
Wallahua’lam. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.