SELANDIA BARU–Seorang pria bernama Yama Nabi berhasil selamat dari penembakan di Christchurch, Selandia Baru, karena telat 10 menit untuk salat Jumat. Namun dia harus mendapati ayahnya tewas karena menghadang peluru teroris.
Dikutip dari Sydney Morning Herald, (16/3/2019), Yama Nabi memarkir mobil di area Masjid Al Noor. Karena merasa ada yang janggal, dia menyuruh putrinya tinggal di mobil.
Ketika mendekati masjid, dia melewati tubuh seorang pria di selokan dan kemudian seorang perempuan. Setelah itu dia mendengar pria berteriak, berusaha mengangkat dan menggendongnya.
BACA JUGA: Ini Bentuk Solidaritas Tinggi Warga Selandia Baru kepada Muslim
Saat semakin dekat dengan masjid, ia melihat seorang lelaki Somalia yang sering ia lihat di masjid bersama putranya yang masih kecil, seorang bocah nakal yang sering bermain ketika salat.
Pria itu bersandar di dinding dan tertembak di kaki. Dia telah melepas jaketnya untuk membalut tubuh putranya.
Polisi yang baru saja tiba di tempat kejadian melarang Yama Nabi memasuki masjid tetapi di luar seorang temannya bernama Ramazan, mengatakan kepadanya beberapa kali dengan getir, “ayahmu menyelamatkan hidupku. Ayahmu menyelamatkan hidupku.”
“Aku tidak mengerti maksudnya,” kata Nabi ketika dia berdiri di taman memandang ke jalan di masjid di mana polisi forensik masih bekerja.
Dia pikir maksud Ramazan bahwa ayahnya, Haji Daoud Nabi, telah membantunya melarikan diri, tetapi ia tidak menemukan ayahnya.
Polisi membawa Nabi dan keluarga lain serta orang-orang yang selamat ke Rumah Sakit Christchurch di dekatnya, tetapi dia tidak mengetahui keberadaan pasti ayahnya.
Yama Nabi mulai menonton dan menonton kembali video pria bersenjata itu sampai dia menemukan ayahnya terbaring telentang.
Dia ingat perkataan temannya dan sadar bahwa temannya tidak ingin memberitahunya bahwa ayahnya telah meninggal karena menghadang peluru teroris demi menyelamatkan nyawa temannya.
BACA JUGA: PM Selandia Baru Segera Berlakukan Undang-undang Larang Kepemilikan Senjata Semi-Otomatis
Haji Daoud Nabi adalah seorang pensiunan insinyur yang lolos dari invasi Rusia ke Afganistan dan membawa keluarganya ke Selandia Baru. Dia menjadi pengurus Asosiasi Masyarakat Afganistan di Selandia Baru.
“Dia melompat ke arah tembakan untuk menyelamatkan nyawa orang lain dan dia telah meninggal dunia,” kata saudara lelaki Yama, Omar Nabi, ketika berada di Pengadilan Tinggi di Christchurch dalam persidangan terdakwa penembakan di dua masjid Selandia Baru. []
SUMBER: SYDNEY MORNING HERALD