Oleh: Prapta Nugraha
KEHIDUPAN ini dipenuhi dengan seribu macam kemanisan, tetapi untuk mencapainya perlu seribu pengorbanan. Dalam kehidupan, seseorang pasti mendapat kesulitan dan kesenangan, Pasti ada kebahagiaan dan kesedihan menghampirinya.
Sesungguhnya Allah memintanya supaya mensyukuri nikmat-Nya. Kesukaran dan kesulitan pasti mendatangkan ganjaran pahala bagi setiap muslim. Sakit baginya merupakan pahala. Kesedihan dan kemurungan baginya merupakan pahala.Kesenangan dan penderitaan baginya adalah pahala.
BACA JUGA:Â Pagi Hari, Bacalah Doa Ini
Setiap musibah yang menimpanya hendaklah sabar. Ketahuilah… tidak adak kesukaran sepanjang zaman dan tidak pula ada kenikmatan sepanjang zaman.
Kata Hamka: “Sabarmu bukan kelemahan tapi itulah sebenarnya kekuatan, sebab engkau kuat mengendalikan diri…”
Janganlah berkecil hati jika orang lain bersalah faham pada kita, karena Allah faham akan isi hati kita. (QS .Ar’Ra’du:28)
Jangan gusar jika ada yang menghakimi kita, karena tiada hakim sebaik Allah. (QS. At Tin : 08)
Ketika bumi mulai bergoncang, dan tanah mulai retak, ingatlah Allah bersama kita. Dan ketika kita dikubur tanah, ketahuilah Amal bersama kita.
Tiada yang menyakitkan, tiada pula yang menakutkan jika hati ini terikat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
Luqman Al Hakim berkata:”Dia memerhatikan dirimu dalam kepekatan malam, semasa engkau bershalat atau tidur lena di belakang tabir di dalam istana. Dirikan shalat dan jangan engkau merasa ragu untuk melakukan perkara makruh, dan melempar jauh segala kejahatan dan kekejian. Dan bersabarlah atas setiap kejadian dan urusan.”
Harta yang paling menguntungkan ialah SABAR. Teman yang paling akrab adalah AMAL. Pengawal pribadi yang paling waspada adalah DIAM. Bahasa yang paling manis adalah SENYUM. Dan ibadah yang paling indah tentunya KHUSYU.
BACA JUGA:Â Ibadah Paling Mudah, Apakah itu?
Semoga Allah SWT, memberi hidayah dan inayah-Nya agar kita menjadi manusia yang senantiasa bersyukur atas nikmat dan rahmat Tuhannya serta tidak lupa terhadap jasa dan kebaikan sesama hamba yg lain.
“Carilah hatimu sewaktu membaca Alquran. Jika kau tidak temui, Carilah hatimu ketika mengerjakan Shalat, Jika kau tidak temu, carilah hatimu ketika duduk tafakur mengingat MATI, Jika kau tidak temui juga, berdoalah kepada Allah pinta hati yang baru.”
Sabar pasti mengatakan betapa cepat pertolongan datang. Siapa percaya Allah dalam setiap urusan pasti selamat. Siapa takut kepada Allah pasti dia tidak akan menderita. Siapa mengharapkan-Nya, maka Dia selalu bersamanya.
Kemaafan mungkin amat berat untuk diberikan kepada orang yang melukai hati kita. Tetapi hanya dengan memberi kemaafan sajalah kita akan dapat mengobati hati yang telah terluka.
Kemaafan yang diberi secara Ikhlas umpama pisau bedah yang boleh membuang segala parut luka emosi.
Mari, sering-seringlah merenung. Sering-seringlah bertanya kepada hati kecil kita sendiri.
Apakah hidup kita diridhoi? Berapa banyak dosa yang kita lakukan? Insya Allah, hati itu tahu siapa kita, kita sendiri juga tahu siapakah diri kita yang sebenarnya.
Jadi, jangalah berpura-pura, Siapa yang coba kita tipu? Manusia? Allah? Atau diri kita sendiri?
“Janganlah engkau berjalan dimuka bumi dengan sombong, sesungguhnya engkau tiada dapat menembus bumi dan tidak akan sampai engkau setinggi gunung.” (QS. Al-Israa :37)
[]