INI kisah nyata. Sekian waktu kuamati perjuangan sahabat SMA-ku bersama suaminya menghadapi hal-hal di luar nalar.
“Doakan kami… Selipkan doa untuk keselamatan keluarga kami dalam sujud malammu,” pintanya dengan pilu, kulihat airmata berurai, suaminya, yang juga merupakan teman sebangku di Kelas 1 SMA, tertunduk.
“Santet, keluarga kami diburu santet,” kalimat itu yang mereka ucapkan padaku.
Dan entah kenapa semenjak itu, dari 2 tahun yang lalu, aku yang nyaris tiap pekan dikabari tentang keadaannya, bahkan ikut mengalami hal-hal juga yang tak masuk akal itu. Berbagai mimpi mengenai sahabatku datang menghampiriku. Padahal aku bukan ustad. Aku juga bukan peruqyah.
BACA JUGA: Wudhu Sebelum Tidur
“Tadi malam aku sedang mengaji Al Baqarah seperti biasanya, tiba-tiba rumahku bergetar sangat hebat, entah kenapa aku berpikir itu buta… Ada sejenis raksasa yang datang ke rumahku,” satu pesan WA aku terima menjelang sahur di Ramadan kemarin.
Terhenyak, aku teringat mimpiku juga tadi malam. Kulihat sosok sangat tinggi besar menjulang melewati atap rumah seseorang, mengawasi jendelanya. Aku dengan jelas bisa melihat sebuah kepala besar berwarna hijau, berwajah sangat buruk, menyembul dari pintu jendela kamar bagian luar.
Kudengar dari arah jendela rumah itu lantunan surat Al Baqoroh. Suara seorang perempuan. Antara sadar dan tidak, aku seperti berujar, “Kamu semoga Allah selalu melindungimu…”
Masih Ramadhan itu juga, dipekatnya malam, kulihat seorang laki-laki berlari ke arah rumah sahabatku, ia berteriak memanggil namanya…
“KAU…
KAU…
KAU HARUS MATI DI TANGANKU MALAM INI!”
Bergidik aku mendengar teriakannya. Sekuat tenaga aku berlari mencoba mendahului laki-laki yang menghunus pedang itu.
Aku harus segera memberi tahu sahabatku. Dia dan keluarganya dalam bahaya.
Terlihat sesosok mayat tergeletak di depan pagar rumahnya, entah siapa. Aku tak kenal. Kulihat laki-laki itu mencoba memburuku… Sepertinya dia tahu maksudku… Sepertinya laki-laki itu tahu aku adalah teman orang yang sedang diburunya.
Kudobrak pintu pagar sahabatku, kuketuk sekencangnya pintu rumahnya, berteriak memanggil nama sahabatku.
“Cepat buka pintunyaa….cepat buka pintunyaaa…kamu dalam bahayaaa…”
Tak lama pintu itu terbuka lebar, kulihat senyum sahabatku…
“Ada laki-laki menghunus pedang ingin membunuhmu… kau segera selamatkan diri…” teriakku.
Tak disangka sahabatku menjawab… “Masuklah… Aku sudah tau, biarkan saja…” ujarnya sambil tersenyum.
Kupandangi orang-orang di ruangan tamu itu… Ia sedang bercengkarama dengan suaminya, anaknya dan ibu mertuanya yang sering aku sapa dengan sebutan nenek..
“KUBUNUH KAU!
KUBUNUH KAU!
KUBUNUH KAU!”
Rupanya laki-laki itu sudah memasuki pekarangan rumah sahabatku. Nafasku memburu. Aku ingin melindungi sahabatku, tapi dalam mimpi itu aku tak bisa apa. Pedang tajam lelaki itu berkilat-kilat di kegelapan malam.
Kulihat sahabatku tersenyum menoleh ke arahku…”Biarkan saja…”
BACA JUGA: Doa Penangkal Santet atau Sihir
Dan tiba-tiba kulihat puluhan anak yatim duduk bersila mengelilingi sahabatku dan keluarganya…
“HABISSS SUDAAAH
AKU KALAAH.”
Kulihat laki-laki itu jatuh terbungkuk terhuyung-huyung… Dan menghilang…
Kulihat anak-anak yatim itu tersenyum… Duduk mengelilingi keluarganya.
Aku tak bisa mengartikan mimpi itu. Aku terjaga pada pukul 02.30 dini hari.
Aku bergumam dalam hatim “Sahabatku… betapa anak-anak yatim itu menjagamu…” []