JAKARTA—Hidayatul (16), salah satu santriwati Pondok Pesantren Al-Madani, Lombok Timur, berhasil menyelesaikan hafalan Alquran 30 juz di tenda pengungsian korban gempa Lombok.
Dia menyetorkan hafalan terakhirnya sehingga sempurna 30 juz, ketika sebagian dewan guru bersama relawan datang ke pengungsiannya.
BACA JUGA: TNI AL Kirim Kapal Kemanusiaan Angkut Bantuan untuk Korban Gempa Lombok
“Alhamdulillah, Hidayatul bisa menyelesaikan hafalannya dalam tempo 1,5 tahun,” ungkap Pembina Tahfiz Pondok Pesantren Al-Madani Lombok, Muhammad Tuzri.
Ia menambahkan, pada umumnya jika santri khataman hafalan 30 juz, pelaksanaanya dilakukan di rumah masing-masing dengan mengundang para ustaz dan masyarakat untuk menggelar acara tasyakkur.
“Tapi santri kita yang satu ini terpaksa harus khataman di tenda pengungsian. Dan Acara Tasyakkur kita ganti dengan doa bersama untuk korban gempa,” ungkap pria jebolan IAIN Sunan Ampel tersebut.
Hidayatul tinggal di pengungsian karena asrama pesantrennya serta rumahnya rusak akibat gempa. Pimpinan Pondok Pesantren Al-Madani, Tuan Guru Fauzan Zakaria Lc., pun berharap agar asrama yang roboh segera bisa direhabilitasi.
“Insya Allah kita akan gotong royong bersama para muhsinin dan donatur untuk merehab pesantren-pesantren yang mengalami kerusakan di Pulau Lombok,” ujar pria lulusan Universitas Al-Azhar Mesir tersebut.
Fauzan juga mengungkapkan, ia bersama para relawan telah membuat program sosial yang bisa diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia.
“Kita sudah bikin program Gotong Royong Rehabilitasi Pesantren korban gempa Lombok,” tuturnya.
BACA JUGA: Sepercik Nasihat dari Gempa Lombok
Gempa berkekuatan 6,4 SR mengguncang Lombok pada Ahad (29/7/2018) lalu. Sepekan kemudian Ahad (5/8/2018) terjadi gempa dengan kekuatan 7,0 SR. Hingga saat ini Lombok telah diguncang ratusan kali gempa susulan.
SUMBER: REPUBLIKA