JAKARTA–Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (SAPUHI) menolak untuk menerima keterlibatan Traveloka dan Tokopedia dalam bagian apapun pada Bisnis Penyelenggaraan Ibadah Umroh.
Menurut Ketua Umum SAPUHI Syam Resfiadi hal ini dapat menjadi ancaman untuk Travel dan Agen perjalanan Wisata. Karena kata dia, dari perputaran bisnis Umroh tersebut sudah membantu menghidupi sekitar 1016 Perusahaan yang sudah mempunyai izin Umroh yang ada di Indonesia.
BACA JUGA: SAPUHI Tolak Keterlibatan Tokopedia dan Traveloka dalam Bisnis Penyelenggaraan Ibadah Umroh
“Jika kita hitung setiap perusahaan memiliki 10 karyawan, dan atau 100 agen maka bisa dipastikan ratusan ribu orang karyawan perusahaan terancam terdisrupsi, jika bisnis Umroh dibuka terhadap Traveloka dan Tokopedia,” ujar Syam, Kamis (18/7/2019).
Dirinya menekankan, sudah seharusnya pemerintah bisa melindungi dan mendukung travel-travel PPIU yang sudah berhasil mendapatkan izin dengan skema Persyaratan perizinan dan Prosedur Controlling yang ketat yang diatur oleh Kemenag RI.
“Yang seharusnya digandeng Pemerintah adalah 1016 PPIU dan Asosiasi Penyelenggara Ibadah Umroh dan Haji. Sebagai pelaksana yang sudah berpengalaman, dan juga sebagai pelaku yang selalu mengembangkan Ide dan Inovasi dalam pelayanan Pelaksanaan ibadah Umroh,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mendorong Pemerintah agar menggandeng Asosiasi-asosiasi Penyelenggara Ibadah Umroh yang membawahi 1016 PPIU se-Indonesia.
BACA JUGA: Bagi Anda yang Berhaji atau Umroh, Kunjungi 5 Spot Wisata Menarik di Saudi Ini
“Selama ini, perjalanan bisnis Umroh senantiasa terus dikembangkan dan dimutakhirkan sesuai perkembangan teknologi dan Informasi,” pungkasnya.
Misalnya, ia mencontohkan SAPUHI sudah mempunyai System yang sudah dipakai oleh anggota nya, untuk transaksi B To B, serta B To C, atau misalnya Amphuri yang sudah mempunyai AISYAH nya. []
REPORTER: RHIO