SARA Musa, seorang desainer perempuan berusia 33 tahun, selama 16 tahun bisa konsisten menjaga auratnya dengan jilbab di Amerika Serikat (AS).
Sarah, dilahirkan oleh seorang ibu keturunan Korea, dan seorang ayah keturunan Palestina, tumbuh di kota Ohio, Amerika. Ketika berumur 17 tahun, Sarah memutuskan untuk mengenakan jilbab dan hal itu membuat orang tua Sarah terkejut heran.
Ibu Sarah yang merupakan seorang kristiani selama tiga tahun sangat sulit menerima keputusan anak remajanya itu ketika dia memilih untuk memakai jilbab.
Diperingatkan Teman-teman
Kebanyakan remaja di Amerika pada saat itu, menyesuaikan diri pada arus modern dan mengatakan kepada Sarah yang mengenakan jilbab, “Kamu melawan segala peringatan yang diberitahu masyarakat.”
Namun Sarah membantah. “Dengan menutup aurat, bisa membuat saya lebih mengekspresikan kekuatan dalam diri saya untuk bekerja keras,” ungkapnya seperti dilansir World Bulletin.
Hampir semua industri fashion di Amerika mengatakan kepada orang-orang, “Kamu harus menggunakan makeup, kamu harus menunjukkan kulitmu, kamu harus mewarnai rambutmu.” Industri miliaran dollar itu mengatakan “kamu tidak akan pernah terlihat baik dengan pakaian itu.”
Reaksi Positif
Mengenakan pakaian jilbab di Amerika memang bisa menimbulkan kontroversi. “Untuk sebagian besar perempuan Muslim di dunia, itu pilihan,” ujar Sarah.
Tapi jilbabnya juga dapat menimbulkan reaksi yang positif. Suatu hari seorang wanita datang memberitahunya, “Jilbab kamu indah.”
Sarah melihat kesempatan bagi umat Islam sebagai minoritas dan masyarakat yang lebih luas untuk bersatu dan menemukan cara-cara kreatif melawan kefanatikan dan kebencian. “Fashion bisa menjadi salah satu caranya,” katanya. []
Redaktur: Riza Fauzi Saputra