ISRA Miraj merupakan peristiwa yang sangat bersejarah sepanjang hidup umat manusia. Peristiwa ini memang sulit dicerna oleh akal manusia. Kejadian ini merupakan penyampaian wahyu yang paling utama yaitu perintah shalat.
Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, sampai di Mustawa dalam peristiwa Isra dan Mi’raj, beliau menerima perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang mewajibkan umat beliau untuk melaksanakan shalat lima puluh kali dalam sehari semalam. Beliau pun pulang dengan membawa perintah tersebut. Dalam perjalanan pulang dari Mustawa, beliau bertemu dengan Nabi Musa ‘alaihi sallam. Nabi Musa bertanya kepada Muhammad, “Wahai Saudaraku, apa yang telah diwajibkan Allah kepada umatmu?”
BACA JUGA: Doa Nabi Musa
“Allah mewajibkan lima puluh kali shalat dalam sehari semalam,”jawab Rasulullah SAW.
“Kembalilah kepada Tuhanmu,” kata Musa. “Mohonlah pengurangan untukmu dan umatmu. Shalat adalah masalah yang berat dan umatmu sangat lemah.”
Rasulullah pun kembali menghadap Allah. untuk memohon pengurangan. Allah ternyata mengabulkan permohonan itu, jumlah shalat yang diwajibkan kepada umat Muhammad dikurangi separuhnya. Setelah berhasil mendapat pengurangan, Rasulullah lantas menemui Nabi Musa. Menerima laporan dari Rasulullah tersebut,Nabi Musa, kembali memberi masukan, “Wahai Saudaraku, kembali-lah kepada Tuhanmu. Mohonlah pengurangan lagi untukmu dan umatmu. Umatmu sangat lemah.”
Rasulullah pun kembali menghadap Allah. untuk memohon pengurangan banyaknya jumlah shalat. Allah Maha Pemurah. Dia ternyata mengabulkan kembali permohonan itu dan mengurangi jumlah shalat hingga separuhnya. Setelah berhasil mendapat pengurangan lagi, Rasulullah Saw. lantas menemui Musa kembali. Ternyata Nabi yang tumbuh dewasa di bawah asuhan Fir’aun itu menyatakan hal yang serupa, yang disampaikan sebelumnya.
Rasulullah SAW, pergi lagi menghadap Allah SWT hingga akhirnya diwajibkan menjalankan shalat lima kali dalam sehari semalam. Sebelum Rasulullah SAW kembali menemui Musa as, Allah berfirman kepada beliau:
BACA JUGA: Jalan Spiritual Musa AS, Sang Kalimullah
“Hai Muhammad, sesungguhnya kewajiban shalat itu lima kali dalam sehari semalam. Setiap shalat mendapat sepuluh kelipatan pahala. Karena itu, lima kali shalat menyamai lima puluh kali shalat. Barang siapa berniat melaksanakan satu kebajikan, lalu kebajikan itu tidak jadi dilaksanakannya, dicatat untuknya satu kebajikan, dan kalau dilaksanakannya, dicatat untuknya sepuluh kebajikan. Dan barang siapa berniat melaksanakan satu kejelekan, tetapi kejelekan itu tidak jadi dilaksanakannya, kejelekan itu tidak dicatat sama sekali, dan jika dilaksanakan, hanya dicatat satu kejelekan.”
Meskipun jumlah shalat sudah dikurangi menjadi lima kali dalam sehari semalam, Musa as masih menasihati Rasulullah SAW untuk memohon pengurangan. Rasulullah pun menjawab, “Aku sudah berulang-ulang menghadap Tuhanku untuk memohon pengurangan jumlah shalat hingga aku merasa malu kepada-Nya. Kini, aku tak mau melakukannya lagi. Barang siapa di antara kalian melaksanakan shalat tersebut dengan penuh keimanan dan kepercayaan, dia akan memperoleh pahala lima puluh kali lipat.”[]
Sumber: Pesona Ibadah Nabi/ Penulis: Ahmad Rofi’ Usmani/ Penerbit: Mizan/ September, 2015