Oleh: Ustaz Felix Y Siauw
SESUNGGUHNYA syaitan telah berputus asa untuk disembah oleh orang-orang yang menegakkan shalat di jazirah Arab. Akan tetapi, setan tak putus asa untuk mengadu domba antara mereka – HR Muslim.
Maka tidakkah kita rasakan salah satu keindahan di bulan Ramadhan ini, begitu mudahnya kita menahan amarah, berprasangka baik, lapang hati kita sebab hasad, dengki, dan iri diusir habis dari diri kita.
Kita mudah berbagi suka dengan sahabat-sahabat, berkumpul dan saling memaafkan khilaf, saling menerima kurang, dan mengakui kebaikan serta kelebihan kawan kita, mengapa? Syaitan dibelenggu saat ini.
Tapi syaitan tak hanya berwujud jinn, kadang ada pula syaitan manusia yang senantiasa menghembuskan permusuhan diantara manusia, agar kita buta dalam membenci, benci tanpa alasan sama sekali.
Maka tak ada yang lebih baik dari silaukhuwah di bulan ini, agar hilang seluruh syak wasangka, tak meninggalkan ruang agar syaitan bisa memecah belah diantara kaum yang beriman.
Terimakasih warga Bandung Barat, masih teringat kebersamaan kita di Masjid Kotabaru Parahyangan, yang jadi saksi persatuan atas kalimat yang satu. Tauhid yang mengikat dan menghilangkan perbedaan.
Saat Islam diatas segalanya, saat iman jadi yang paling penting. Maka saat itu persatuan terwujud, kasih sayang menyambung apa yang tak bisa dirangkai dengan kata-kata, bahagia dilapis bahagia.
Tak dirasa lapar dahaga, ruang nan sempit berubah lapang, rapatnya shaf jadi kehangatan antarsaudara, Allah ikatkan hati-hati mereka yang beriman, layaknya tentara-tentara yang berbaris-baris.
Kita berharap Allah teguhkan kaki-kaki kita, lantangkan suara-suara kita, saat kita menyeru kepada alam semesta. Tuhan kami adalah Allah, pemilik langit dan bumi dan seluruh diantaranya.
Kepada Allah kita menyembah dan meminta pertolongan. Kepada Allah kita dikembalikan. Maka sebagaimana saat ini kita mencinta karena Allah, maka semoga kita bersama di surga dengan sebab yang sama. []