SAUDARAKU, kematian adalah suatu perkara yang pasti terjadi. Karena itu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menganjurkan kita untuk senantiasa mengingatnya. Beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ -يَعْنِي الْمَوْتَ
“Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan dunia—yakni kematian.” (HR. at-Tirmidzi dan an-Nasai)
Imam ash-Shan’ani rahimahullah berkata, “Hadits ini menunjukkan bahwa tidak sepatutnya seseorang itu lalai dari mengingat nasihat terbesar, yakni kematian.” (Subulus Salam, hlm. 455)
Saudaraku,
Hikmah dari mengingat mati adalah agar seseorang mempersiapkan dirinya dengan amal shalih, demi mendapatkan kebahagiaan di kehidupan berikutnya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٌ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٍۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Hasyr: 18)
Saudaraku,
Ingatlah, ketika seseorang telah meninggal, harta, anak-anak, dan keluarganya tidak akan bermanfaat baginya. Dan satu-satunya hal yang bermanfaat untuknya hanyalah amalannya.
Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ؛ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ؛ فَرَجَعَ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ، رَجَعَ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ
“Ada tiga perkara yang akan menyertai mayit (menuju kuburnya): keluarga, harta, dan amalannya. Dua perkara akan kembali, dan satu perkara akan tetap tinggal bersamanya. Yang akan kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tetap tinggal bersamanya adalah amalannya.” (Muttafaqun alaih)
Saudaraku,
Oleh karena itu, ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ditanya oleh salah seorang sahabatnya, “Siapakah orang yang terbaik?”
Beliau menjawab,
مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ
“Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.” (HR. At-Tirmidzi, dari Abdullah bin Busr radhiallahu anhu). []
SUMBER: ASYSYARIAH