SAUDARAKU, kita menyadari bahwa alam semesta ini tentu ada pemiliknya. Dan pemiliknya itulah yang sekaligus menciptakan diri kita untuk tinggal di bumi ini. Dialah Allah SWT. Tak ada yang mampu menandingi kekuasaan-Nya.
Sebagai seorang makhluk, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk taat dan mematuhi perintah Allah SWT. Kita lakukan apapun yang diperintahkan oleh-Nya. Dan kita harus berusaha keras menjauhi apapun yang dilarang-Nya.
BACA JUGA: Dampak Buruk Perbuatan Dosa dan Maksiat Menurut Ibnu Qayyim
Hanya saja, tak semua manusia mampu melakukan hal itu. Banyak di antara kita yang masih saja bermaksiat kepada-Nya.
Saudaraku,
Jika kamu masih saja bermaksiat pada Allah, cobalah muhasabah diri. Tanyakan pada dirimu, “Apakah kamu sanggup tinggal selain di bumi Allah?” “Apakah kamu mampu bersembunyi dari Allah?”, “Apakah kamu mampu menahan malaikat maut, dengan mengatakan bahwa kamu tidak mau mati?”, “Apakah kamu mampu menahan malaikat yang akan membawamu ke neraka?” Tentu tidak!
Saudaraku,
Kita tidak akan mampu melakukan itu semua. Kita hanyalah seorang makhluk. Memang, dikatakan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi daripada makhluk-makhluk lain. Tapi, itu bukan berarti kita mampu mengendalikan makhluk lain agar memenuhi keinginan kita. Tetap saja, yang memegang kendali seluruh makhluk di alam semesta ini hanyalah Allah. Tiada lagi yang mampu melakukan itu selain-Nya.
BACA JUGA: Saudaraku, Dunia adalah Ladang untuk Akhirat
Saudaraku,
Lantas, jika kita memang tidak mampu melakukan itu semua, mengapa kita masih bermaksiat kepada Allah? Apakah kita tak percaya akan azab-Nya? Apakah kita tak percaya bahwa hari pembalasan itu pasti ada? Tidakkah Anda melihat orang-orang di sekitar Anda yang berbuat maksiat, kemudian Allah menimpakan azab yang amat pedih pada mereka? Tidakkah cukup semua itu dijadikan ibrah dalam hidup kita? []