SAUDARAKU, sering kali kita merasa diri ini paling merana di dunia kala kita ditimpa ujian dan musibah. Padahal tak ada seorang pun di dunia ini yang tidak akan pernah diuji. Lalu, mengapa masih saja mengeluh terhadap musibah yang sedang menimpa kita? Padahal sudah tahu bukan hanya kita yang mengalami hal itu.
Ketahuilah, hujan yang jernih itu berasal dari awan gelap. Begitu pun diri kita. Kualitas kita sebagai manusia yang mangaku beriman pada-Nya akan meningkat, jika mampu melewati ujian tersebut tanpa ada keluhan.
Saudaraku,
Allah SWT berfirman: “Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu benar-benar akan mendengar dari orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.” (QS Ali ‘Imran : 186).
Tak ada ujian yang terasa nikmat, katanya. Ya, kebanyakan orang pasti akan mengatakan bahwa ujian itu cukup berat untuk dilalui. Tapi, tahukah kamu, jika kita ikhlas melewati ujian tersebut, maka ujian seberat apapun akan terasa ringan?
Saudaraku,
Lihatlah awan gelap yang terkadang tersambar kerasnya petir. Banyak pula manusia yang mencela keberadaannya. Namun, awan tersebut tetap kokoh. Ia tidak mengeluh dengan takdir yang telah diberikan padanya. Bahkan, ia tetap mengeluarkan air jernih yang sangat bermanfaat bagi orang lain.
Nah, maka dari itu, dalam keadaan sesulit apapun kita harus mampu bertahan dengan tidak berputus asa. Tetapkan kekuatan pada dirimu bahwa kamu mampu melewatinya dengan selalu mendekat pada-Nya.
Dan alangkah lebih baik jika kamu juga mampu memosisikan diri sebagai orang yang selalu bermanfaat bagi orang lain. Maka hal itu lebih baik,dan menjadi poin tersendiri di mata Allah SWT. []