SAHABATKU, tidak semua amalan baik yang engkau lakukan akan dipandang baik oleh semua orang. Mungkin di antara mereka ada yang akan menganggap amalan baik yang engkau lakukan itu sebagai aib dan keburukan.
Karena itu jangan pernah berharap pada manusia atas apa yang engkau lakukan, tapi berharaplah kepada yang padanya semua amalan dikembalikan, Allah azza wajalla. Sebab tidak selamanya balasan manusia itu akan membahagiakanmu, justru mungkin akan sering mengecewakanmu. Adapun Allah, Dia tidak akan pernah mengecewakanmu.
BACA JUGA: Berbuat Baik pada Tetangga Menurut Islam
Saudaraku,
Tidak mengapa orang-orang menganggapmu sebagai manusia yang tak berarti dan terlupakan, setelah begitu banyak kebaikan yang engkau lakukan, untuk dirimu dan juga mereka. Sebab demikianlah seorang yang shalih.
Dahulu, Maryam Putri Imran radhiyallahu ‘anha Ibunda Nabi Isa ‘alaihissalaam, tatkala hendak melahirkan anaknya, ia mengetahui bahwa orang-orang akan menganggapnya sebagai wanita yang buruk. Padahal ia sedang berjuang untuk manusia termasuk orang-orang yang mencelanya itu, yaitu hendak melahirkan seorang Nabi yang akan mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang.
Tapi, dalam perjuangannya itu, ia berkata:
يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَٰذَا وَكُنتُ نَسْيًا مَّنسِيًّا (23)
“Aduhai, alangkah baiknya jika aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan”. (QS. Maryam: 23)
BACA JUGA: Bahagia ketika Berbuat Baik pada Orang Lain
Saudaraku,
Tetaplah semangat dalam usaha dan perjuanganmu. Tak usah risau dengan cemohan di kiri dan kananmu. Jika yang engkau lakukan itu adalah kebaikan maka tsabatlah, kuatlah dan istiqamahlah. Sebab setiap benih-benih akhirat yang kautanam pasti kan kau petik jua pada waktunya.
Tersenyumlah. []
SUMBER: WAHDAH