SAUDARAKU, sering kita mendengar istilah tiada hari tanpa uang. Nilai teman, bahkan saudara bergantung tebal-tipisnya uang. Harta, tahta dan wanita kian jadi gaya hidup supermodern. Kebanggaan di hadapan manusia yang membunuh kesadaran sejati sebagai umat Ilahi. Mari bertanya pada diri.
Rasulullah SAW bersabda, “Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau bahkan seperti orang yang sekadar lewat (musafir).” (HR. Al-Bukhari No. 6416)
BACA JUGA; 3 Hukuman dan Derita bagi Pecinta Dunia
Saudaraku,
Dunia ini benar-benar tak ada artinya jika dibandingkan dengan kenikmatan di akhirat kelak. Karena itu kita jangan sampai terlena karena hingar bingar dunia.
“Tidaklah dunia bila dibandingkan akhirat, kecuali hanya semisal seorang dari kalian memasukkan jari ke dalam lautan. Maka, hendaklah melihat apa yang dibawa oleh jari tersebut ketika diangkat?” (HR. Muslim No. 7126)
“Pada hari kiamat didatangkan orang yang paling nikmat hidupnya sewaktu di dunia dari penghuni neraka. Lalu ia dicelupkan ke dalam neraka sejenak. Kemudian ia ditanya, hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kebaikan, pernahkah kamu merasakan suatu kenikmatan? Maka ia menjawab, tidak, demi Allah, ya Rabb. Dan, didatangkan orang yang paling menderita sewaktu hidup di dunia dari penghuni surga. Lalu ia dicelupkan ke dalam surga sejenak. Kemudian ditanya, hai anak Adam pernahkah kamu melihat suatu kesulitan, pernahkah kamu merasakan suatu kesengsaraan? Maka ia menjawab, tidak, demi Allah, ya Rabb. Aku tidak pernah merasakan kesulitan apapun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan apapun.” (HR. Muslim No. 5018)
Saudaraku,
Ingatlah bahwa Allah SWT telah menyebut bahwa kehidupan dunia ini ibarat permainan dan senda gurau belaka. Janganlah kita sombong dengan apa yang kita miliki saat ini. Karena pada hakikatnya semuanya adalah milik Allah SWT.
Allah SWT berfirman, “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian, serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak. Seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu mengering dan kamu lihat warnanya menguning lalu hancur. Dan, di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadiid 57:20)
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, melainkan senda-gurau dan main-main. Sesungguhnya, akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut: 64)
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang tentang (kehidupan) akhirat mereka lalai.” (QS. Ar-Ruum: 7)
“Ingatlah hari ketika orang-orang kafir dihadapkan ke neraka. Kepada mereka dikatakan, kalian telah menghabiskan kesenangan hidup (rezeki baik-baik) dalam kehidupan duniawi saja, dan kalian telah bersenang-senang dengannya. Maka hari ini kalian dibalas dengan azab yang menghinakan, karena kalian telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa haq, dan karena kalian berbuat kefasikan.” (QS. Al-Ahqaf: 20)
BACA JUGA: Seandainya Tiada Setan dan Iblis, Ini Kondisi Dunia
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai sebanyak itu (pula) untuk menebus diri mereka dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih.” (QS. Al-Maaidah: 36)
Saudaraku,
Hanya kepada Allah SWT tempat kita meminta dan memohon. Termasuk saat kita menginginkan harta atau kedudukan yang mulia di dunia. Dan jangan llupa untuk senantiasa memohon ampunanNya, karena bertobat merupakan sarana agar doa-doa kita mudah dikabulkan.
“Allah ta’ala tiap malam turun ke langit dunia pada sepertiga akhir malam dan berseru, barangsiapa yang berdoa kepada-Ku niscaya akan Kukabulkan, barangsiapa yang meminta akan Kuberikan, dan barangsiapa yang memohon pengampunan akan Kuampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim). []