JAKARTA—Dalam setiap ceramah Dr Zakir Naik, tak sedikit nonMuslim yang mantap menyatakan masuk Islam—bersyahadat, menjadi mualaf—namun mereka khawatir soal hubungan dengan orangtuanya.
Seperti yang ceritakan oleh salah seorang mualaf ketika bersyahadat di Stadion Patriot Candrabhga, Bekasi, akhir pekan lalu.
“Saya mantap bersyahadat, tapi saya khawatir mengecewakan orang tua saya. Apa yang harus saya lakukan?” kata Amelia (bukan nama sebenarnya) sambil berlinang air mata kepada Dr Zakir Naik.
Di hadapan peserta ceramah di Stadion Patriot yang berjumlah sekitar 50 ribu orang, Amelia bercerita kalau ia semakin yakin untuk menjadi Muslimah selepas menonton ceramah Dr Zakir Naik. Keraguannya akan Islam selama ini telah terjawab satu per satu.
Ketika mendengar kabar Dr Zakir Naik akan berkunjung ke Indonesia, perempuan berkacamata itu mengatakan bahwa ia sangat ingin dibimbing bersyahadat oleh ulama asal India tersebut.
“Saat saya tahu Anda ke Indonesia, saya berdoa semoga saya bisa bertemu. Takdir Allah, saya dibantu orang yang tidak saya kenal untuk bisa sampai ke sini,” ungkap Amelia.
Amelia ternyata tidak sendiri, beberapa mualaf lainnya juga mengaku takut menjadi anak yang durhaka jika mereka meninggalkan agama yang diajarkan orang tua mereka. Para mualaf itu khawatir mengecewakan orang tua mereka karena berpindah agama.
Kepada para mualaf itu, Dr Zakir Naik menasihati bahwa dengan masuk Islam, mereka harus lebih mencintai orang tua. Apalagi Rasulullah mengatakan surga di bawah kaki ibu. Dr Zakir meminta mereka tidak kasar dan tetap bersikap baik, bahkan lebih baik, terutama kepada ibu mereka.
“Turuti ibumu kecuali untuk urusan aqidah. Kalau ibumu minta kamu pakai baju biru, pakailah. Allah meminta kita taat pada orang tua kecuali jika kita diminta durhaka kepada Allah,” demikian Dr Zakir Naik, seperti disitat dari Republika. []