KETIKA Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam meminangnya untuk Zaid bin Haritsah yang diadopsi oleh beliau sebelum kenabian, yang kemudian pengadopsian anak ini dibatalkan setelah Islam datang.
Ketika beliau meminang Zainab binti Jahsyin untuk Zaid, Zaid masih menjadi anak angkat beliau.
Allah menghapus dan melarang tradisi anak angkat, dimulai dengan pernikahan Zainab binti Jahsyin dengan Zaid bin Hariisah yang diangkat anak oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menjelang diangkatnya beliau menjadi Nabi.
Pada mulanya, Zainab menolak untuk menikah dengan Zaid bin Haritsah, seraya berkata, “Saya tidak akan menikah selama-lamanya, saya adalah nyonya Abd Syams.”
BACA JUGA: 3 Kewajiban Wanita setelah Menikah
Disebutkan dalam riwayat Ibnu Sa’ad dalam Thabaaah nya, Zainab berkata, “Ya Rasulullah, saya tidak rela menjadi perempuan Quraisy yang janda.”
Saudaranya, Abdullah bin Jahsyid, sependapat dengan Zainab dalam masalah ini. Kemudian turunlah ayat, “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungsuhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. al-Ahzaab: 36)
Kelapangan dada dan kecerdikan Zainab binti Jahsyin, membuat dia memperoleh sesuatu yang lebih agung. la dipersunting oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam.
Ketika Allah menghapus tradisi anak angkat, setelah Zainab dicerai oleh Zaid. Ada ayat Alquran yang menjelaskan tentang hal itu. Pernikahan Zainab dengan beliau atas perintah Allah Azza wajalla.
BACA JUGA: Seorang Wanita Anshar dan Zainab, Ya Rasulullah!
Allah swt berfirman, “Maka tatkala Zaid telah menakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (menkawini istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu lelah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allahhu pasti terjadi.” (QS. al-Ahzab: 37)
Zainab membanggakan hal ini kepada Ummul Mukminin yang lain, seraya berkata, “Kalian dinikahkan oleh keluarga kalian, sementara saya dinikahkan oleh Allah dari atas tujuh langit.” []
Sumber: 99 Kisah Teladan Sahabat Perempuan Rasulullah/ Penulis : Ummu Haidar/ Penerbit : Saufa