INILAH contoh kebahagiaan para ulama salaf, mereka berkata,
لَوْ يَعْلَمُ المُلُوْكُ وَأَبْنَاءُ المُلُوْكِ مَا نَحْنُ فِيْهِ لَجَلِدُوْنَا عَلَيْهِ بِالسُّيُوْفِ
“Seandainya para raja dan pangeran itu mengetahui kenikmatan yang ada di hati kami ini, tentu mereka akan menyiksa kami dengan pedang (untuk merebutnya).” [Rawai’ut Tafsir 2/134]
Karena
kebahagiaan itu bukan pada harta, tahta dan wanita, melainkan pada lezatnya iman,
manisnya qonaah dan nikmatnya dekat dengan Allah
BACA JUGA: 5 Rahasia Kebahagiaan Rumah Tangga ala Buya Hamka
Mereka merasakan
kenikmatan beribadah,
kenikmatan bermunajat kepada Allah Ta’ala,
kenikmatan mengadu kepada-Nya.
Kenikmatan membaca Al-Quran,
bergembira dengan janji Allah ketika membaca ayat tentang surga dan kenikmatan dunia-akhirat.
Keimanan dan rasa takwa bertambah ketika melewati bacaan ayat-ayat ancaman Allah.
Demikianlan
beribadah itu lezat bagi mereka yang mendapat taufik dari Allah.
Kami berikan Contohnya
adalah shalat malam.
Jika dilogika, shalat malam berdiri lama, capek dan bisa jadi bosan.
Akan tetapi para Nabi, ulama dan orang shalih bisa berdiri berjam-jam lamanya shalat malam dan tentu pasti mereka merasakan kenikmatan dan ketenangan.
BACA JUGA: Menurut para Ulama, Inilah Cara Terbaik untuk Bershalawat
Iya, karena
shalat adalah istirahat dari segala kepenatan dan hirup pikuk dunia
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
Shalat pun dijadikan penyejuk mata bagiku [ketenangan].”
“Berdirilah wahai Bilal (lantunkanlah adzan), istirahatkanlah kami dengan shalat.” []
SUMBER: TELEGRAM AL-KHANSA SOEPOMO