Oleh: Maya Fajar Wati
Mahasiswi STEI SEBI, Depok
SIAPAKAH manusia yang tidak ingin dicintai oleh Sang Khaliq? Tentu kita akan menjadi manusia yang memiliki kebahagiaan sebenarnya ketika kita mencintai Allah dan menjadi orang yang dicintai Allah. Untuk menguji sejauh mana rasa al-muhib lillah (orang yang mencintai Allah) atau hendak menaiki tingkatan menjadi al-mahbub minallah (orang yang dicintai Allah) maka tidak ada jalan lain selain beramal. Ibnul Qayyim, seorang ahli mahabbah menegaskan bahwa mencintai orang yang mencintai Allah dan bergaul bersama mereka menjadi jalan untuk mencintai Allah.
Dalam hal ini Rasulullah pernah bersabda, “Orang yang saling mencintai hanya karena diri-Ku, orang yang saling bertemu hanya karena diri-Ku dan orang yang saling mengunjungi hanya karena diri-Ku, niscaya mendapat cinta-Ku” (Imam Ahmad). Maka memperhatikan teman bergaul, sahabat karib dan kekasih menjadi penting, sebab hal iu merupakan sarana bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Ibnu hajar berkata, “Seseorang hendaknya tidak menyepelekan kriteria orang yang pantas menjadi sahabatnya, sebab dalam persahabatan memiliki pegaruh besar terhadap kepribadian seseorang.
BACA JUGA: Cinta dan Benci Itu Sekadarnya Saja
Rasulullah bersabda, “(Perilaku) seseorang tergantung dengan perilaku sahabatnya. Oleh karena itu, hendaknya kalian melihat dengan siapa ia bergaul.” Dikuatkan dengan perkataan Ibnu Jauzy “Dalam persahabatan, hendaknya seseorang mementingkan lima perkara, yaitu akal , akhlak terpuji, tidak fasik (tidak kurang ajar), tidak menyimpang dari agama dan tidak mementingkan urusan dunia”.
Pentingnya memerhatikan seorang yang akan kita pilih menjadi sahabat karib adalah agar persahabatan tersebut membawa manfaat bagi agama, dunia hingga akhirat. Seorang yang cerdas tidak akan sembarangan memilih sahabat, karena hal itu saling mempengaruhi, oleh sebab itu mintalah pertolongan kepada Allah agar senantiasa terjaga dalam lingkungan yang baik. Karena kesalahan dalam memilih teman bergaul, bisa saja menjerumuskan dalam kerugian dan keresahan seperti salah memilih pekerjaan, pasangan hidup atau tetangga.
Namun bukankah dalam pertemanan tidak boleh memilih-milih? Betul, tidak boleh memilah teman jika diluar lima perkara diatas, seperti asal suku, warna kulit, strata sosial, jabatan dan sejenis lainnya. Dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial tentu kita akan melakukan interaksi kepada manusia lainnya, seperti di tempa kerja, sekolah, tetangga dan berbsinis. Tidak ada larangan bermuamalah dengan semua orang bahkan dengan non-muslim sekalipun, namun dalam muamalah tersebut kita harus memiliki prinsip syariah agar tidak terbawa arus pada lingkungan yang heterogen.
Berteman dengan orang-orang yang belum memiliki pemahaman Islam yang baik juga tidak apa, asalkan tujuan pertemanan itu untuk mengajak mereka pada kebaikan. Seperti perkataan ulama salaf, “Rajinlah mencari teman karena diakhirat nanti, setiap orang yang beriman akan mendapatkan pertolongan”. Dan disana juga peran sahabat karib untuk saling menguatakan ketika kita berada pada lingkungan orang-orang yang masih awam.
Jagalah selalu pergaulan kita denga orang-orang yang benar-benar mencintai Allah, untuk memetik pelajaran berharga dari mereka. Diakhirat nanti seorang hamba yang masuk neraka untuk menerima siksaan bisa dikeluarkan dengan pertolongan seorang mukmin yang ketika didunia pernah menjalin persahabatan. Allah mengabulkan pertolongan orang mukmin yang diberikan kepada sahabatnya.
BACA JUGA: Sungguh Indah, Jika Cinta Dilandaskan karena Allah
Maka sudah pasti orang yang saling mencintai hanya karena Allah dianggap sebagai kekasih Allah. Merekalah orang-orang pilihan yang dicintai Allah. Bagaimana tidak, mereka akan memperoleh kebahagiaan di akhirat, yang ketika di bumi mereka saling mncintai hanya karena Allah.
“Ingatlah, sesungguhnya kekasih-kekasih Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS Yunus : 62)
Semoga kita mukmin yang senantiasa mencintai tali persaudaraan hanya karena Allah dan menjadi golongan hamba yang bahagia sebab dicintai oleh Allah. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.