MURTAD, kata yang tidak lagi asing lagi didengar. Orang yang murtad ialah orang yang keluar dari agama Islam alias kafir, yang bisa saja terjadi karena pilihan sendiri tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Pun begitu, jangan sampai pula secara tidak sengaja ternyata kita termasuk orang yang murtad.
Agar dapat membedakannya, berikut ini orang yang dapat dikategorikan sebagai orang yang kafir ataupun murtad, diantaranya:
a. Menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu apapun.
b. Mengaku sebagai nabi atau percaya kepada orang yang mengaku sebagai nabi.
c. Memperolok-olokkan Allah SWT, atau para Rasul-Nya, atau kitab-kitab-Nya.
Para ulama telah mencapai kata sepakat bahwa orang yang menghina Allah SWT, atau mencaci, memaki, menjelekkan-Nya sebagai orang yang murtad dan keluar dari agama Islam. Walaupun hal itu hanya sekedar candaan, atau main-main belaka. [Ibnu Qudamah, Al-Mughni, jilid 8 hal. 565]
Dasarnya adalah firman Allah SWT di dalam Al-Quran :
وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِؤُونَ لاَ تَعْتَذِرُواْ قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِن نَّعْفُ عَن طَآئِفَةٍ مِّنكُمْ نُعَذِّبْ طَآئِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُواْ مُجْرِمِينَ
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan daripada kamu (lantaran mereka tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. (QS. At-Taubah : 65-66)
d. Menapikan eksistensi para Malaikat, jin dan kehidupan akhirat seperti surga, neraka, hisab (perhitungan), mizaan (timbangan) dan shirath (jalan titian), dan sebagainya.
Maka dari itu, sebagai seorang Muslim, kita harus selalu berhati-hati dalam berkata-kata, dalam melakukan perbuatan, atau keyakinan yang dapat menjerumuskan kita pada lembah dan jurang kekafiran.
Siapa saja yang melakukan hal tersebut, maka hendaklah ia segera bertaubat dari sekarang, sebelum ditutupnya pintu taubat ketika kiamat sudah datang. Dan taubat itu tidak cukup hanya dengan beristighfar, melainkan juga harus memperbaharui syahadatnya. []