JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyatakan akan menjadikan sebagian wilayah terdampak gempa Palu debagai monumen kuburan massal bagi para korban yang meninggal dunia.
Salah satu wilayah yang akan dijadikan monumen adalah Balaroa. Daerah tersebut diketahui mengalami fenomena likefaksi sehingga sebagian besar pemukiman amblas.
“Itu yang korbannya banyak di Balaroa di kompleks perumahan itu tanahnya ambles. Alat berat bisa tenggelam karena masih lunak tanahnya, jenazah pun tak bisa ditemukan,” ujar Wiranto di Gedung Kemenpolhukam, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (5/10/2018).
BACA JUGA: Ini Penjelasan Ahli Soal Video Viral Tanah Bergerak Pasca Gempa Donggala
Selain di Balaroa, Wiranto juga menyebut wilayah Petobo, yang juga hancur karena fenomena likuefaksi.
“Tanahnya terangkat, banyak lumpur. Dan sama, kalau alat berat masuk, dia akan tenggelam,” ujarnya.
Terkait rencana untuk menjadikan wilayah tersebut sebagai monumen, Wiranto pun berunding dengan para tokoh-tokoh masyarakat dan agama setempat.
“Mereka (keluarga korban) sudah mengikhlaskan saudara-saudaranya dan mengatakan saudaranya sudah mati syahid,” jelas Wiranto.
BACA JUGA: Di Sigi, Pemukiman Warga Terendam Lumpur Setinggi 3-8 Meter Akibat Gempa
Sementara warga yang sebelumnya tinggal di tempat yang bakal dijadikan monumen atau kuburan massal tersebut, dikatakan Wiranto, akan direlokasi ke sejumlah titik.
“Sudah ada tempatnya, dan saya minta jangan jauh-jauh,” pungkas Wiranto. []
SUMBER: TRIBUNNEWS