MENGAPA sulit menjalankan ketaatan apa yang salah? Apa yang salah dengan belajar agama kita?
Makhluk berakal, berbuat sesuai pola pikirnya. pola pikir itu ibarat pondasi yang akan mengokohkan kepribadian.
Pondasi iman yang belum kokoh hanya akan membuat bangunan amal menjadi rapuh bahkan bisa runtuh.
Sentuhan akidah adalah fase pertama dalam mengajarkan ketaatan kepada seseorang. Jika membangun akidah (pondasi iman) belum tuntas, maka jangan heran akan sulit melangkah kepada tahap ketakwaan.
– Taat tanpa paksaan (kesadaran) adalah buah dari akidah/pondasi yang kuat.
– Akidah yang kuat adalah hasil pengkajian dasar Islam (Iman) yang telah tuntas.
– Jika sudah mengkaji Dasar Islam pola pikirnya yang menuntutnya untuk taat.
Sebaik-baik Belajar Agama, Menuntut Ilmu
Langkah pertama seorang ingin beramal adalah dengan menuntut ilmu agama sebagaimana terdapat dalam surat Al Kahfi ayat 68:
وَكَيۡفَ تَصۡبِرُ عَلٰى مَا لَمۡ تُحِطۡ بِهٖ خُبۡرًا
Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?”
Bagaimana bisa lulus ujian atau bisa menghadapi hidup sedang kita tidak punya senjata menghadapinya?
Apa senjatanya? Dialah ilmu (agama)
BACA JUGA: Penceramah Menerima Amplop, Menjual Agama?
Artinya Allah memerintahkan hambaNya untuk membenahi diri. Untuk itu butuh pemahaman ilmu dasar tentang keimanan/ akidah. Kata akidah tidak akan ditemukan dalam Al-Qur’an melainkan iman yang cabangnya ada 69. Asal kata akidah adalah ‘aqada, yu’qidu, ‘uqdatan wa ‘akidatan. Berarti janji, ikatan dan keyakinan.
Dalam Syarah/ penjelasan kitab Hadits Bukhari yakni dalam kitab Fathul Bari karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani disebutkan bahwa ada 69 cabang dari iman itu sendiri.
Mana sajakah cabang iman tersebut?
SEBAIKNYA-BAIKNYA BELAJAR AGAMA: 69 CABANG IMAN
Amal yang terkait dengan hati itu ada yang berupa keyakinan dan ada yang berupa niat. Ia terbagi 24 perkara, yaitu:
1. Beriman kepada Allah, termasuk di dalamnya beriman kepada Dzat-Nya, sifat-Nya, tauhid-Nya dan bahwa tidak ada yang serupa dengan-Nya serta meyakini barunya segala sesuatu selain-Nya,
2. Demikian pula beriman kepada malaikat-Nya,
3. Beriman kepada kitab-kitab-Nya,
4. Beriman kepada rasul-rasul-Nya,
5. Beriman kepada qadar-Nya yang baik maupun yang buruk,
6. Beriman kepada hari Akhir, termasuk di dalamnya beriman kepada pertanyaan di alam kubur, kebangkitan, penghidupan kembali, hisab, mizan, shirat, surga dan neraka.
7. Mencintai Allah, Cinta dan benci karena-Nya.
8. Mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, meyakini kemuliaannya. termasuk di dalamnya bershalawat kepadanya dan mengikuti sunnahnya.
9. Berniat ikhlas, termasuk di dalamnya meninggalkan riya‟ dan kemunafikan.
10. Bertobat.
11. Khauf (rasa takut kepada Allah).
12. Raja’ (berharap kepada Allah)
13. Bersyukur
14. Memenuhi janji
15. Bersabar
16. Ridha terhadap qadha Allah
17. Bertawakkal (menyerahkan urusan kepada Allah)
18. Bersikap rahmah (sayang)
19. Bertawadhu’, termasuk di dalamnya menghormati yang tua dan menyayangi yang muda.
20. Meninggalkan sombong dan ujub.
21. Meninggalkan hasad.
22. Meninggalkan dendam
23. Meninggalkan hasad
24. Meninggalkan marah /emosi.
Sebaik-baiknya Belajar Agama: Amal yang terkait dengan lisan itu ada 7 perkara, yaitu:
1. Melafazkan tauhid
2. Membaca Al Qur‟an
3. Mempelajari ilmu
4. Mengajarkannya
5. Berdoa
6. Berdzikr, termasuk di dalamnya beristighfar.
7. Menjauhi perkataan sia-sia (laghw).
Sebaik-baiknya Belajar Agama: Amal yang terkait dengan anggota badan itu ada 38 perkara, di antaranya ada yang terkait dengan anggota badan, ia ada lima belas perkara, yaitu:
1. Membersihkan, baik secara hissi (inderawi) maupun maknawi. Termasuk di dalamnya menjauhi najis.
2. Menutup aurat.
3. Melaksanakan shalat baik fardhu maupun sunat.
4. Zakat juga demikian.
5. Memerdekakan budak.
6. Bersikap dermawan. Termasuk di dalamnya memberikan makan dan memuliakan tamu.
7. Berpuasa, yang wajib maupun yang sunat.
8. Berhaji dan berumrah juga demikian.
9. Berthawaf.
10. Beri‟tikaf.
11. Mencari malam Lailatul qadr.
12. Pergi membawa agama. Termasuk di dalamnya berhijrah dari negeri syirk.
13. Memenuhi nadzar.
14. Menyelidiki keimanan.
15. Membayar kaffarat.
Sebaik-baiknya Belajar Agama: Yang terkait dengan orang yang menjadi pengikut, ia ada enam perkara, yaitu:
16. Menjaga diri dengan menikah.
17. Mengurus hak-hak orang yang ditanggungnya.
18. Berbakti kepada kedua orang tua, termasuk pula menjauhi sikap durhaka.
19. Mendidik anak.
20. Menyambung tali silaturrahim.
21. Menaati para pemimpin atau bersikap lembut kepada budak.
BACA JUGA: 10 Bahaya Bicara Agama tanpa Ilmu
Sebaik-baiknya Belajar Agama: Yang terkait dengan masyarakat umum, ia ada 17 cabang, yaitu:
1. Menegakkan pemerintahan dengan adil.
2. Mengikuti jamaah.
3. Menaati waliyyul amri.
4. Mendamaikan manusia, termasuk di dalamnya memerangi khawarij dan para pemberontak.
5. Tolong-menolong di atas kebaikan, termasuk di dalamnya beramr ma‟ruf dan bernahi munkar.
6. Menegakkan hudud.
7. Berjihad, termasuk di dalamnya ribath.
8. Menunaikan amanah.
9. Menunaikan khumus (1/5 ghanimah).
10. Memberikan pinjaman dan membayarnya, serta memuliakan tetangga.
11. Bermu‟amalah dengan baik.
12. Mengumpulkan harta dari yang halal.
13. Menginfakkan harta pada tempatnya, termasuk di dalamnya meninggalkan boros dan berlebihan.
14. Menjawab salam.
15. Mendoakan orang yang bersin.
16. Menghindarkan bahaya atau sesuatu yang mengganggu dari manusia.
17. Menjauhi perbuatan sia-sia dan menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan.
Sehingga jumlahnya 69 perkara, dan bisa menjadi 79 jika sebagiannya tidak disatukan dengan yang lain, wallahu a’lam. (Lihat Fathul Bari juz 1 hal. 77).
Sudahkah kita menjalankan konsekuensi iman itu sendiri?
Sebaik-baiknya Belajar Agama: Alasan wajib belajar materi dasar Islam, Iman dan cabang-cabangnya?
1. Merupakan pokok keyakinan supaya kokoh dalam beramal
2. Perumpamaan pondasi rusak maka bangunan akan rubuh. Jika pondasi kuat maka bangunan akan kokoh. Atau jika kapal bocor maka akan karam.3. Bila akidah lemah maka ia akan terhalang dari kebaikan atau mudah terbawa arus karena tidak memiliki prinsip.
4. Memurnikan ketaatan kepada Allah
BACA JUGA: Keutamaan Mengajar dan Belajar Ilmu Agama
Fatal dalam akidah membuat fatal dalam ibadah. Makanya Rasulullah berdakwah di Mekah selama 13 tahun untuk menanamkan akidah yakni tauhid kepada masyarakat. Sementara di Madinah 10 tahun untuk menjelaskan syariat-syariat Allah. Begitupun dakwah seluruh para Nabi yakni mendakwahkan tauhid atau perkara dasar dalam agama.
Sebaik-baiknya Belajar Agama: Tergantung Hati
Dalam mempelajari materi dasar Islam akan memastikan bahwa tempat atau gelas tidak kotor atau ada racun di dalamnya. Artinya hati yang dipenuhi dosa besar maka tidak akan bisa melangkah ke tangga berikutnya, pondasi lemah akan menjadikan amalan sia-sia.
Sebaik-baik belajar adalah dari dasar. Karenanya mempelajari Iman dan cabang-cabangnya sebagai fase dasar akan menuntaskan pemahaman hingga ke akar. Pondasi Iman akan kuat dan berpengaruh pada fase berikutnya. Wallahu a’lam. []