KEPALA Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan akan ada 600 ribu ton beras impor yang berproses masuk ke Indonesia. Beras impor itu merupakan bagian dari kuota impor beras tahun 2024 sebanyak 2 juta ton.
Importasi ini, kata Arief dilakukan untuk menutupi defisit produksi beras dalam negeri. Seperti diketahui, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut pada Januari dan Februari produksi beras dalam negeri kurang atau defisit 2,8 juta ton.
“Jadi pertanyaannya sama, bulan Januari puncaknya kalau kita lihat produksi konsumsi ada selisih 2,8 juta. Tetapi pak Dirut Bulog sudah menyiapkan jauh jauh hari. Stok Bulog saat ini 1,4 juta ton. Ada transit (proses masuk beras impor) 600 ribu ton. Akan terus masuk (impor), keluar (disalurkan ke masyarakat), masuk, keluar,” kata Arief ditemui Gudang Bulog Batangase, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (22/2/2024).
BACA JUGA: Jokowi Akui Harga Beras Naik, tapi Masih Lebih Murah dari Singapura-Timor Leste
Beras impor inilah yang akan digunakan untuk penyaluran bantuan pangan dan intervensi harga melalui stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan saat ini stok yang dimiliki Bulog baik yang akan disalurkan menjadi bantuan pangan dan SPHP, seluruhnya adalah beras impor. Hal ini juga termasuk stok yang ada di sentra produksi padi Sulawesi Selatan.
“Sulawesi Selatan ini sentra produksi beras Indonesia, memasok ke daerah-daerah lain. Tapi, sekarang yang ada di Bulog di Sulawesi Selatan, yang dibagikan ini semua adalah beras impor. Itu menunjukkan produksi Sulawesi Selatan sedang jelek, panennya terlambat,” terang dia.
Sebelumnya, Bayu pernah menjelaskan ada sebanyak 1 juta ton beras yang akan masuk di 2024. Angka itu merupakan gabungan impor yang sudah masuk awal tahun sebanyak 540 ribu ton yang merupakan sisa impor 2023 dan 500 ribu ton kuota impor tahun 2024.
“Desember Bulog melakukan lelang 540 ribu, hampir semuanya sudah masuk. Mungkin masih ada kurang lebih 100.000 atau 120.000 dalam perjalanan atau bongkar,” katanya Selasa (13/2/2024).
BACA JUGA: Di UGM, Anies Sindir Beras Mahal hingga Mafia Pertanian Harus Diperangi
“Kemarin Bulog melakukan lelang lagi 500.000 dan itu akan masuk perlahan-lahan Februari dan seterusnya. Yang akan masuk dari 540 ribu carry over dan 500 ribu kuota tahun ini,” tuturnya.
Dengan demikian sisa kuota impor di tahun ini yakni 1,5 juta ton. Sebagai informasi, kuota impor beras 2024 sebanyak 2 juta ton. []
SUMBER: DETIK