RASULULLAH ﷺ memang merupakan sosok teladan bagi kita. Dia adalah manusia yang berbeda dengan manusia lainnya. Sebab, dia adalah salah satu manusia pilihan Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai pemberi risalah kepada umat manusia. Maka, ia memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada manusia lainnya.
Rasulullah ﷺ diangkat menjadi seorang nabi, bukanlah semenjak ia dilahirkan. Tapi, tanda-tanda ia akan menjadi utusan Allah sudah terlihat. Bahkan, batu pun memberi salam kepadanya. Benarkah?
Kisah ini berawal ketika Rasulullah masih berada di Mekkah sebelum diangkat menjadi nabi. Ada batu yang memberi salam kepada Nabi. Tentu saja hal ini menjadi unik dan aneh, sebab batu adalah benda yang tidak bisa berbicara.
Rasulullah ﷺ mengetahui tentang batu tersebut, akan tetapi beliau dan para sahabat tidak ada yang pernah berpikir untuk memungut atau membawa pulang batu tersebut. Mereka tidak pernah berpikir untuk dijadikan penangkal atau alat terapi jika beliau sakit.
Dari sahabat Jabîr bin Samrah, ia berkata bahwa Rasulullâh ﷺ telah bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah memberi salam kepadaku sebelum aku diangkat menjadi nabi. Sesungguhnya aku mengetahuinya sampai sekarang,” (HR. Muslim).
Subhanallah, batu yang kita kenal sebagai benda mati pun, bisa memberikan salam kepada utusan Allah itu. Sungguh, istimewa kedudukannya. Maka, kita pun patut bangga memiliki panutan yang sangat baik seperti dirinya. Rasulullah selalu mengarahkan kita pada jalan kebenaran, dan memperingatkan kita jalan yang salah. Sehingga, kita bisa mengetahui mana jalan menuju keberkahan hidup. []