SERINGKALI kita melihat dan membicarakan kekurangan maupun kejelekan orang lain. Tanpa pernah kita sadari, kita pun sama seperti mereka. Namun kita terlalu fokus melihat apa yang terjadi dengan diri orang lain hingga lupa dengan diri sendiri.
Sebagian wanita yang berjilbab kecil, kadang berkomentar sinis pada ibu berjilbab syar’i, “Idih, jilbab gede ini, kayak teroris saja.”
BACA JUGA: Sahabat, Jangan Pernah Kaubuka Aib Saudaramu…
Sebagian kita lagi membicarakan kelakuan jelek tetangganya, “Itu loh tetangga kita, punya mobil baru lagi, benar-benar tak pernah puas dengan dunia.”
Sebelum membicarakan jelek saudaramu, coba pikirkan hadits ini.
“Dari Abu Hurairah ra, ia berkata “Salah seorang dari kalian dapat melihat kotoran kecil di mata saudaranya tetapi dia lupa akan kayu besar yang ada di matanya.” (HR. Bukhari dalam Al Adabul Mufrad no. 592, riwayat yang shahih)
Maksud perkataan sahabat Abu Hurairah di atas adalah sama seperti pepatah dalam bahasa kita “Semut di seberang lautan nampak, gajah di pelupuk mata tak nampak.”
BACA JUGA: Nabi Syu’aib dan Kaumnya yang Curang
Artinya, aib orang lain sebenarnya kita tidak tahu seluruhnya. Selalu kita katakan mereka jelek, mereka sombong, mereka sok alim, dan cap jelek lainnya. Sedangkan aib kita, kita yang lebih tahu. Kalau aib orang lain kita hanya tahunya “kecil” makanya Abu Hurairah ungkapkan dengan istilah “kotoran kecil di mata”. Namun aib kita, kita yang lebih tahu akan “besarnya”, maka dipakai dalam hadits dengan kata “kayu besar”. Sebenarnya kita yang lebih tahu akan kekurangan kita yang begitu banyak. Wallahu ‘alam. []