PENYAKIT Ain adalah sebuah kondisi yang serius dalam agama Islam. Penyakit ain bisa menjadi penyakit hati yang sangat merugikan diri sendiri dan orang-orang di sekelilingnya.
Penyakit atau gangguan yang disebabkan pandangan mata, atau familiar disebut dengan penyakit ain memang tidak bisa dianggap sepele.
BACA JUGA: Pembatas Seseorang dengan Syirik dan Kufur
“Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa.” (HR. Muslim no. 2188).
Secara umum, penyakit ain adalah penyakit yang bisa menimpa seseorang dan menjadikan prang tersebut memiliki kecemburuan yang sangat besar kepada orang lain.
Bahaya yang disebabkan oleh penyakit ain sendiri berasal dari mata jahat yang melihat orang lain.
Orang yang memiliki penyakit ain biasanya akan diliputi perasaan iri hati serta dengki bahkan kekaguman yang sangat berlebihan terhadap apa yang berada di depan matanya.
Gangguan dari penyakit Ain sendiri bisa berupa penyakit, kerusakan hingga kematian. Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Sebab paling banyak yang menyebabkan kematian pada umatku setelah takdir Allah adalah ain,” (HR. Al Bazzar dalam Kasyful Astar [3/ 404], dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami’no.1206)
Namun agar kamu tidak bingung mengenai penyakit ain ini, yuk kita cari tahu lebih lanjut.
Bagi sebagian umat Muslim penyakin ain mungkin sudah bukan sesuatu yang asing. Penyakit ain ini merupakan gangguan yang disebabkan oleh pandangan mata.
Penyakit ini juga diketahui bisa memengaruhi perasaan dan pikiran yang berdampak negatif bagi kesehatan. Lebih lanjut kondisi ini bisa menyebabkan berbagai gangguan penyakit fisik yang berbahaya hingga mengancam nyawa.
Mengutip laman Muslim, ain adalah penyakit atau gangguan yang disebabkan pandangan mata. Pernah dijelaskan oleh Al Lajnah Ad Daimah, bahwa penyakit ain berasal dari kata ‘aana – ya’iinu yang berarti terkena sesuatu hal dari mata.
Disebutkan oleh Syaikh Abdurrahman bin Hasan, “Seorang yang memandang, menimbulkan gangguan pada yang dipandangnya.” (Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid, hal. 69)
Penyakit ain adalah sebuah istilah yang digunakan sebagai gambaran kemalangan yang diberikan satu orang ke orang lain yang dikarenakan perasaan cemburu serta iri hati.
Di sini, pandangan mata yang menimbulkan kekaguman orang ketika melihat sesuatu akan diikuti oleh respon jiwa negatif.
Kemudian jiwa tersebut akan menggunakan pandangan mata sebagai alat untuk menyebarkan sisi negatifnya kepada hal yang dipandang tersebut. Gangguan ‘ain ini dapat berupa penyakit, kerusakan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Dalam Hadist Riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Mata jahat itu nyata, dan jika ada sesuatu yang melampaui ketetapan Ilahi (Al-Qadar) itu akan menjadi mata jahat.” (HR. Muslim No.2188).
Selain itu, dalam hadist lain Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Sebab paling banyak yang menyebabkan kematian pada umatku setelah takdir Allah adalah ‘ain.“ (HR. Al Bazaar dalam Kasyul Astar 3/404, dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami’ No.2195)
Dikarenakan mata jahat yang dimiliki, orang yang menjadi korban bisa mendapatkan dampak buruk. Kemalangan yang menimpa si korban akan bermanifestasi dan menyebabkan penyakit, kehilangan harta atau orang yang disayang, serta selalu mendapatkan nasib yang buruk.
Sementara orang yang memiliki penyakit ain mungkin melakukannya tanpa ada niat atau kesengajaan.
Rasullulah sendiri pun diberikan peringatan oleh Allah SWT mengenai bahaya dari penyakit ini.
“Katakan: Aku berlindung dengan Penguasa Fajar, dari kejahatan makhluk-makhluk- Nya; dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita; dari kejahatantukang shir yang menghembus pada buhul-buhul; dan dari kejahatan orang yang iri karena dia mempraktekkan iri hati.” (Al Quran 113, 1-5)
Setelah mengetahui pengertian penyakit ain, berikutnya perlu diketahui hal apa yang menjadi penyebab penyakit ain.
Dikatakan, penyakit ‘ain terjadi akibat adanya hasad atau perasaan iri dan dengki atas sesuatu hal yang dimiliki orang lain.
Orang yang memiliki hasad kepada orang lain, akan memandang orang tersebut dengan pandangan yang penuh kebencian.
Hal inilah yang bisa menyebabkan berbagai gangguan ain yang mengancam kesehatan hingga nyawa seseorang.
Dalam hal ini, Allah pun telah memerintahkan seluruh umatnya untuk menghindari bahaya dan dampak buruk dari sifat hasad. Hal ini seperti yang tercantum dalam QS Al Falaq ayat 5 : “… dan dari keburukan orang yang hasad.”
Bukan sifat hasad yang berupa kebencian, pandangan kagum yang cenderung khawatir pun bisa menyebabkan penyakit ‘ain pada orang lain yang dilihatnya bahkan pada benda mati.
Dengan begitu, sebisa mungkin setipa umat manusia harus mencegah keburukan tersebut agar tidak membahayakan orang lain dan diri sendiri.
Meski penyakit ain sangatlah berbahaya, terobsesi atau memiliki ketakutan berlebihan mengenai penyakit ain itu sendiri pun adalah sebuah penyakit.
Hal tersebut dikarenakan paranoid bisa menjadikan kita sulit berpikit mengenai rencana baik Allah.
Cara menyembuhkan penyakit ain tentu saja dnegan mendekatkan diri pada Allah SWT. Membaca Al-Quran serta melakukan zikir bisa membuat kita jauh dari jangkauan penyakit ini.
Dilansir dari Islamic Finder, beberapa surah yang bisa dibaca untuk menghindari kita dari penyakit ain adalah;
- Surat al-Falaq
- Surah an-Naas
- Surat al-Ikhlaas
- Surat al-Fatiha
- Ayat ul-Kursi
- Surat Baqarah
Dengan membiaaskan diri membaca surah al-Falaq, Surah an-Naas serta al-Ikhlaas di pagi dan sore hari pun sangatlah baik untuk kesehatan jiwa.
“Qul huwallahu ahad’ dan Muwaidaitain'[al-Falaq dan an-Naas] ketika Anda memasuki malam dan ketika Anda bangun di pagi hari tiga kali dan itu akan melindungi Anda dari segalanya.” (Tirmidzi 3575).
Memiliki karunia terindah yang lucu dan menggemaskan di zaman sekarang membuat tak sedikit orang tua yang tergiur untuk membagikan momen Si Kecil di media sosial.
Memang, tidak ada larangan untuk tidak membagikan foto ataupun video si buah hati di media sosial. Namun Moms perlu ingat, membagikan foto ataupun video anak di media sosial dapat menjadi salah satu pembuka peluang besar untuk terkena penyakit Ain.
Dikutip dari Islampost, hal tersebut dapat terjadi karena ada pandangan hasad kepada gambar tersebut atau pandangan takjub. Pandangan mata mengandung hakikat. Pandangan mata dapat berdampak buruk pada kesehatan seseorang terutama anak-anak.
Karenanya Rasulullah SAW meminta perlindungan kepada Allah untuk Hasan dan Husein ketika masih kanak-kanak dari gangguan setan dan pengaruh pandangan mata jahat dan hasut.
Dilansir dari Nahdlatul Ulama, di samping pandangan jahat penuh kedengkian, pandangan takjub dan senang meluap-luap tanpa dibarengi dzikrullah juga dapat membawa pengaruh negatif terhadap objeknya.
Pernah dikisahkan sebanyak 70.000 penduduk meninggal dunia seketika setelah salah seorang nabi di masa dahulu yang melewati negeri mereka memandang takjub akan padat penduduk dan makmurnya mereka.
Pada bayi, penyakit Ain gejalanya bisa berupa menangis terus menerus tanpa henti, kemudian tiba-tiba tidak ingin menyusui tanpa sebab yang jelas hingga dalam waktu lama tentu dapat membuat Si Kecil kekurangan gizi.
BACA JUGA: Berhati-hatilah dalam Mencari Teman
Dan tak kalah penting untuk diketahui bahwa penyakit Ain bisa muncul meskipun mata pelakunya tidak berniat membahayakannya (ia takjub dan kagum).
Ibnul Qayyim Rahimahullah menjelaskan, “Jiwa orang yang menjadi penyebab ‘ain bisa saja menimbulkan penyakit ‘ain tanpa harus dengan melihat.”
“Bahkan terkadang ada orang buta, kemudian diceritakan tentang sesuatu kepadanya, jiwanya bisa menimbulkan penyakit ‘ain, meskipun dia tidak melihatnya. Ada banyak penyebab ‘ain yang bisa menjadi sebab terjadinya ‘ain, hanya dengan cerita saja tanpa melihat langsung.” (Zadul Ma’ad 4/149). []
SUMBER: ORAMI