Orang yang menggunakan flakka pada mulanya akan merasa gembira, bergairah, terangsang, lebih fokus dan memiliki dorongan seks yang meningkat. Demikian dikatakan oleh kata Dr. Indra Cidambi, pakar obat kecanduan dan pendiri / direktur medis Center for Network Therapy, seperti dikutip dari Rolling Stone.
Semakin banyak seseorang menyalahgunakan obat ini, tambah Cidambi, semakin terasa efek samping negatifnya. National Institute on Drug Abuse Amerika, Pengguna Flakka akan mengalami apa yang disebut “delirium yang bersemangat, yaitu kondisi yang melibatkan halusinasi, paranoia, peningkatan kekuatan dan hiperstimulasi. Jantung pengguna juga akan terlibat. Pengguna akan mengalami serangan panik. Dorongan seks pengguna akan menurun drastis. Pengguna mungkin menjadi depresi dan bunuh diri. Dan pengguna bisa menjadi sangat psikotik dan kejam.
“Mudah [menuju] ke sana,” kata Cidambi. “Saat Anda crash, Anda akan merasakan semua penarikan yang tidak ingin Anda rasakan … sayangnya itu adalah toleransi yang mendorong ke sisi lain.” Mengonsumsi flakka akan membuat pengguna merasakan efek ini jauh lebih cepat daripada metode lainnya karena obat tersebut masuk langsung ke aliran darah. Sedikit saja, akan bisa dengan mudah menyebabkan overdosis, demikian dinyatakan lembaga kesehatan federal Amerika.
Flakka pun tergolong murah. Obat ini biasanya dijual secara online atau di jalanan seharga $ 3 sampai $ 5, sedangkan satu gram kokain di negara bagian Amerika bisa berharga rata-rata $ 62 sampai $ 80. Banyak orang muda tidak mampu mengeluarkan uang sebanyak itu, kata Cidambi. Flakka juga tidak membawa stigma kokain—setidaknya itulah yang dikatakan beberapa pasien kelas menengah Cidambi padanya. Beberapa pecandu yang masih muda percaya flakka hanya “tidak seburuk kokain,” katanya.
Tahun lalu, polisi di Florida, flakka membobol seorang wanita berusia 22 tahun karena mengimpor obat dari China, demikian laporan Broward Palm Beach New Times. Tahun sebelumnya, seorang siswa berusia 22 tahun di Hunter College di New York City ditangkap karena melakukan perdagangan lebih dari satu pon alpha-PVP dari Shanghai ke AS, menurut New York Post. []