• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 10 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Sebetulnya Cinta Itu dari Hati atau Otak?

Oleh Laras Setiani
4 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
ilustrasi.Foto: Inc

ilustrasi.Foto: Inc

0
BAGIKAN

CINTA itu Ilmiah, Kata Ilmuwan. Karena demikian pesat ilmu pengetahuan, demikian banyak ilmuwan, demikian canggih teknologi, namun tetap tidak mampu memecahkan rahasia jiwa manusia. Salah satu yang ada dalam jiwa manusia adalah perasaan cinta.

Sesungguhnya rasa cinta itu berasal dari mana? Kita bisa berpanjang lebar berdiskusi soal ini, dan tidak pernah selesai. Sejak dari mendefinisikan kata jiwa, akal, ruhani, ruh, perasaan, sanubari, dan lain sebagainya; hal-hal yang relatif abstrak namun nyata. Termasuk juga mendefinisikan kualitas hati dan otak; ada apa sebenarnya di dalam hati dan di dalam otak?

BACA JUGA: Di Antara Dua Cinta

Sampai diskusi tentang rasa cinta, dari mana datangnya, dimana letaknya, dan lain sebagainya. Bahkan mendiskusikan definisi atas kata cinta itu sendiri.

ArtikelTerkait

7 Sikap Tidak Terpuji di Tempat Kerja

10 Pekerjaan dengan Gaji Paling Besar di Indonesia

5 Negara yang Stok Pangannya Selalu Surplus: Rahasia Ketahanan Pangan Global

Apa Itu Qaul Jadid dan Qaul Qadim Imam Syafi’i?

Dalam budaya masyarakat Indonesia, perasaan dianggap menjadi kualitas hati, sedangkan pemikiran dianggap menjadi kualitas otak. Misalnya kita mengatakan, “Hati saya merasa sedih”, atau “Hati saya sangat gembira”. Sedih dan gembira adalah perasaan, maka diletakkan di hati. Tidak ada orang mengatakan, “Otak saya merasa sedih”, atau “Otak saya sangat gembira”. Ungkapan lain seperti “Hatinya tengah berbunga-bunga”, yang menandakan adanya kegembiraan atau perasaan cinta pada diri seseorang. Tidak diungkapkan dengan “Otaknya tengah berbunga-bunga”

Cinta karena Allah

Dalam konstruksi budaya ini, hati bahkan terlanjur digunakan untuk menunjukkan segala sesuatu terkait dengan perasaan manusia. Misalnya orang terbiasa mengatakan, “Hatiku berdegup kencang sekali”. Pertanyaan ilmiahnya adalah, apakah hati (hepar) manusia itu berdegup? Bukankah degupan itu berasal dari jantung? Namun jantung menjadi lebih kencang berdegup karena adanya perasaan tertentu yang dirasakan hati, maka dengan mudah dikatakan hati yang berdegup.

Otak cenderung digunakan untuk menunjukkan hal-hal yang terkait dengan pemikiran. Maka dalam budaya masyarakat Indonesia, ungkapan yang sering kita dengar misalnya “Otakku sedang berpikir keras”. Jika ada orang yang tidak memiliki kemampuan akademis yang bagus, terbiasa dikatakan sebagai “otaknya lemah”, bahkan dalam kadar tertentu “tidak punya otak”. Untuk konteks ini, tidak lazim diungkapkan dengan “hatinya lemah”, atau “tidak punya hati”. Karena hati dianggap bukan wilayah akademis, namun wilayah perasaan yang abstrak.

Selama ini cinta dianggap bagian dari sebuah perasaan, dan oleh karena itu cenderung dinisbatkan sebagai kualitas hati. Maka dalam bahasa Indonesia, jatuh cinta juga biasa disebut juga sebagai jatuh hati, bukan jatuh otak. Demikian pula benci, dia adalah sebuah perasaan di sisi yang lain, maka cenderung diletakkan pada hati. “Membenci sepenuh hati”, atau “mencintai sepenuh hati” merupakan istilah yang lazim untuk menyatakan benci dan cinta yang amat sangat. Tidak disebut sebagai “membenci sepenuh otak”, atau “mencintai sepenuh otak”.

Antara konstruksi budaya yang telah berkembang di masyarakat dengan penelitian ilmiah, memang tidak selalu harus bertemu. Menurut seorang peneliti dari Syracuse University, Profesor Stephanie Ortigue, ada 12 (duabelas) area pada otak yang bekerja pada saat seseorang jatuh cinta. Kedua belas area itu menghasilkan bahan kimia, seperti dopamine, oxytocin, adrenalin, dan vasopression, yang berujung pada euforia. Rasa cinta juga memengaruhi fungsi psikologi, metafora, dan penilaian fisik. Inilah informasi awal yang ditemukan melalui serangkaian penelitian.

Maka, pertanyaan yang muncul kemudian adalah, sesungguhnya cinta itu berasal dari hati atau otak? Pertanyaan ini memisahkan secara mutlak antara aktivitas hati dengan aktivitas otak. Contohnya, suatu proses di otak kita bisa menstimulasi hati. Beberapa perasaan dalam hati kita sebetulnya merupakan gejala atas proses yang terjadi di otak.

Asal perasaan cinta adalah dari otak, kemudian mempengaruhi suasana hati, demikian kurang lebih pendapat Ortigue. Hasil penelitian yang lain mendapati peningkatan jumlah darah dalam faktor penumbuh untuk syaraf, yang memegang peranan penting dalam cara orang bersosialisasi. Hal ini menghadirkan fenomena yang disebut dengan “cinta pada pandangan pertama”, sebagaimana dikonfirmasi oleh temuan Ortigue yang menyebutkan bahwa cinta bisa hadir dalam waktu seperlima detik.

Advertisements

Studi Ortigue juga mendapati ada bagian otak yang berbeda untuk tipe cinta yang berbeda. Cinta tanpa syarat, contohnya cinta seorang ibu pada anaknya, dipicu oleh aktivitas otak di bagian umum dan pada tempat yang berbeda-beda, termasuk otak tengah. Cinta yang bergairah antara kekasih melibatkan area kognitif, bagian yang mengharapkan imbalan, dan penilaian fisik. Ternyata, cinta bisa dipelajari dengan data-data ilmiah.

Terlepas dari apapun hasil penelitian dan studi mengenai perasaan cinta, sesungguhnya yang lebih penting adalah merasakan dan menikmati kehadiran cinta dalam diri kita. Dimanapun letak tumbuh berkembangnya cinta, biarlah terus menjadi bahan penelitian, kajian dan studi ilmiah orang-orang cerdik pandai itu. Kita bersyukur bahwa manusia terus menerus melakukan studi mendalam yang tidak pernah selesai, mengamati gejala-gejala keagungan Tuhan dalam jiwa manusia dan alam semesta.

https://www.youtube.com/watch?v=oh7z2BJADx8&t=99s

Sembari para ilmuwan mengkaji dan mengembangkan studi mengenai cinta, mari kita nikmati kehadiran cinta dalam diri kita. Betapa cinta telah membuat hidup kita menjadi indah, membuat kegiatan kita penuh semangat dan gairah. Cinta suami kepada isteri, cinta isteri kepada suami, membuat mereka saling setia, saling menjaga, saling memberi, saling menerima, saling memaafkan, saling menguatkan dalam kebaikan, saling memahami, saling membantu, saling menasihati, saling mencemburui dalam batas wajar, saling menghargai, saling memaklumi dan saling menghormati.

BACA JUGA: Cinta Dunia, Muslim Harus Tahu Cara Menyikapinya

Cinta manusia kepada sesama manusia, membuat mereka saling memberi, saling berbagi, saling toleransi, saling menghormati, saling menasihati, saling memaafkan, saling memahami dan saling berlaku bijak dalam interaksi. Cinta manusia kepada alam semesta membuat mereka menjaga kelestarian alam, memelihara alam dari kerusakan, tidak membiarkan tindakan yang merusak lingkungan. Alangkah indah hidup dalam cinta.

Kalaupun gagal mendefinisikan makna kata cinta, yang lebih penting adalah menikmati kehadiran cinta. Kalaupun cinta ada di hati kita, biarkan ia berkembang di hati. Kalaupun cinta ada di dada, biarkan ia tumbuh di dada. Kalaupun cinta ada di otak kita, biarkan bersemi di otak. Kita nikmati saja kehadiran cinta dalam hidup kita. Dimanapun ia berada. []

SUMBER: PAKCAH

Tags: cintahatiOtakperasaan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

3 Fadilah Asmaul Husna dan Cara Mengamalkannya

Next Post

Cerita Reporter TV Berhijab di AS

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Cara Membuat Produk Digital, Sikap Tidak Terpuji di Tempat Kerja

7 Sikap Tidak Terpuji di Tempat Kerja

8 Mei 2025
Prasangka Baik pada Allah, Hukum Mencukur Kumis, Hukum mencukur kumis, Profesi, Gaji

10 Pekerjaan dengan Gaji Paling Besar di Indonesia

6 Mei 2025
pangan

5 Negara yang Stok Pangannya Selalu Surplus: Rahasia Ketahanan Pangan Global

5 Mei 2025
Sejarah Penulisan Hadis, Imam Ahmad, Fiqh, Keutamaan Menghafal Hadits Nabi, Pahala dari Membaca Hadits Nabi, Hadits, Nabi Khaidir, Hadits Palsu, Hadits Palsu, Hadits tentang Keutamaan Shalawat kepada Nabi, Hadits Qothiyyatus Tsubut, Maqashid Syariah, Fathul Majid, Qaul Jadid

Apa Itu Qaul Jadid dan Qaul Qadim Imam Syafi’i?

4 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Makanan Pencegah Flu, Keistimewaan Buah-buahan di Surga, Buah-buahan, Buah-buahan

Buah-buahan yang Bagus untuk Dikonsumsi setelah Makan

Oleh Haura Nurbani
10 Mei 2025
0

percaya diri, malaikat, Tipe Karyawan Teladan, Kuisioner Loyalitas Karyawan

Kuisioner Loyalitas Karyawan pada Tempat Kerja

Oleh Saad Saefullah
10 Mei 2025
0

cemburu

Kenapa Banyak Suami Muslim Tak Punya Rasa Cemburu saat Ini?

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0

bantal

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0

Tata Cara Mandi Wajib, Waktu yang Tidak Tepat untuk Mandi, Manfaat Mandi Pagi, Manfaat Mandi Sebelum Subuh, Hukum Kencing sambil Berdiri, Handuk

Seberapa Sering Mengganti Handuk Mandi?

Oleh Dini Koswarini
10 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Gravitasi Bumi Menurut Alquran dan Sains

Oleh Yudi
3 Oktober 2021
0
Penyakit Cinta Dunia, Gravitasi Bumi, Mengejar Dunia, peradaban

BUMI memiliki kemampuan untuk menarik suatu benda. Hal ini disebut dengan gaya gravitasi bumi. Dalam Kamus Fisika karya Rully Bramasti...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0
Cara Membentengi Diri, Janji Allah dalam Al-Quran, Sebab Al-Quran Diturunkan secara Bertahap,Tafsir. Qiroat, Hukum Muslim yang Tak Bisa Baca Al-Quran, Al-Quran

Berikut beberapa alasan kenapa kita perlu memaksakan diri untuk membaca Al-Qur’an.

Lihat LebihDetails

Penyebab Ngantuk tapi Tak Bisa Tidur

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0
Penyebab Matinya Hati

Berikut adalah penyebab ngantuk tapi tak bisa tidur, secara umum dan cara mengatasinya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.