KETIKA ditanya, “Mengapa kamu menikah?” Apakah Anda cukup dengan hanya menjawab, “Karena usiaku sudah cukup”, atau “Karena aku ingin bahagia”
BACA JUGA: Usia Bukanlah sebuah Takaran Kedewasaan Seseorang untuk Menikah
Saudaraku, usia bukanlah patokan seseorang untuk mencapai titik kedewasaan dalam hidupnya. Jika menikah hanya sebatas karena usia sudah pantas untuk menikah, tapi persiapan dalam diri nol besar. Lantas, rumah tangga seperti apa yang ingin dibangun?
Pun dengan alasan yang disebutkannya tak muluk-muluk, “Aku hanya ingin bahagia”. Ketahuilah, rumah tangga bukan wadah untuk terus bersenang-senang. Jika Anda hanya mengandalkan pasangan Anda untuk membuat Anda bahagia, maka bersiaplah untuk kecewa. Dia 100% manusia biasa kok, sama seperti Anda.
Rasa bahagia itu sejatinya datang dari diri sendiri, maka andalkan diri Anda untuk bisa menciptakan rasa bahagia itu. Dengan begitu, saat kekecewaan hadir dan kesedihan menghampiri, Anda tetap bisa memilih untuk bahagia.
Banyak rumah tangga yang pada akhirnya tak bisa dipertahankan karena sejak awal mereka tak membentuk visi misi serta tujuan pernikahan. Maka, sebelum Anda menikah, yuk tentukan dulu sejak awal sebenarnya untuk apa sih Anda menikah? Untuk kebahagiaan duniawi saja kah?
BACA JUGA: 5 Hal yang Harus Diperhatikan saat Anda Memutuskan Menikah Muda
Mari luruskan niat. Pastikan kita menikah untuk semata beribadah kepada Allah, untuk mencapai derajat taqwa. Sehingga keberkahan dalam pernikahan bisa senantiasa kita raih. Kalau sudah dapat ridha Allah, insyaAllah bahagia dunia akhirat, dan sehidup sesurga bersama pasangan, kelak bisa pula kita dapatkan. []