AMERIKA SERIKAT—Sebuah buku mengungkapkan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diduga berencana untuk membunuh Presiden Suriah Bashar al-Assad, PressTV melaporkan pada Rabu (5/9/2018).
Menurut kutipan dari buku itu oleh wartawan Washington Post, Bob Woodward, Presiden AS mengatakan kepada Menteri Pertahanan James Mattis bahwa ia bermaksud untuk membunuh Assad, setelah Washington menuduh rezim Suriah diduga sebagai pelaku serangan senjata kimia terhadap desa Khan Syaikhun yang dikuasai kelompok anti-Assad, di provinsi Idlib di barat laut Suriah tahun 2017 lalu.
“Ayo … bunuh dia! Ayo segera lakukan. Mari kita bunuh … banyak dari mereka,” kata Trump kepada Mattis di telepon.
Mattis mengatakan “Setuju” kepada Trump sebagai upaya nyata untuk menenangkan presiden. Namun Mattis segera menutup telepon dan sebagai gantinya mengatakan kepada seorang pembantu senior, “Kami tidak akan melakukan semua itu. Kami tahu yang harus dilakukan,” tulis Woodward.
Tim keamanan nasional AS kemudian menyiapkan rencana untuk melakukan serangan udara seperti yang diperintahkan Trump pada akhirnya.
Wartawan Washington Post juga mengatakan menteri pertahanan AS kagum pada saat ketidaktahuan Trump pada urusan luar negeri dan mengatakan kepada rekan dekat bahwa presiden AS memiliki kecerdasan “anak kelas lima atau enam SD.”
Pada 4 April 2017, sebuah serangan gas sarin yang dicurigai menyerang kota Khan Shaykhun di Provinsi Idlib Suriah telah menewaskan lebih dari 80 orang.
Negara-negara Barat bergegas menyalahkan insiden tersebut kepada rezim Suriah, dengan AS meluncurkan serangan rudal terhadap Shayrat Airbase di Provinsi Homs Suriah pada 7 April 2017.
Sehari kemudiann, Trump menulis di Twitter bahwa serangan militer terhadap target Suriah adalah “Misi yang Tercapai!” []
SUMBER: PRESSTV