WELLINGTON—Omaui, sebuah desa kecil di pantai selatan Selandia Baru melarang kehadiran kucing di wilayahnya. Ini terkait rencana perlindungan terhadap satwa liar asli wilayah tersebut, yakni burung dan reptil.
“Kucing adalah hewan peliharaan yang mengagumkan, mereka hewan peliharaan yang spektakuler! Tetapi mereka seharusnya tidak diperbolehkan berkeliaran di luar, ini adalah solusi yang sangat jelas (terhadap kelangsungan ekosistem alami),” kata Dr. Peter Marra, kepala Smithsonian Migratory Bird Centre, yang telah beberapa kali menulis jurnal dan buku tentang masalah ini.
BACA JUGA: Wanita Jahat dan Kucing Peliharaannya
Inisiatif yang diusulkan oleh Environment Southland itu meminta pemilik kucing di kota Omaui bersikap netral, berkenan memasangkan microchip dan mendaftarkan peliharaan mereka kepada otoritas lokal. Setelah hewan peliharaan mereka mati, pecinta kucing di sana tidak akan lagi diizinkan untuk memeliharanya kembali.
“Jadi (melalui aturan ini), kucing Anda tetap bisa menjalani kehidupan alaminya di Omaui, dengan senang hati melakukan apa yang disukainya. Tetapi kemudian ketika ia mati, Anda tidak akan dapat menggantinya,” kata Ali Meade, manajer operasi keamanan bio setempat.
Di Omaui, para pejabat mengatakan tindakan itu dibenarkan karena kamera telah menunjukkan kucing berkeliaran memangsa burung, serangga dan reptil di daerah tersebut.
“Kedengarannya ekstrem, tetapi mungkin ada sesuatu yang harus dipertimbangkan oleh komunitas, yakni bagaimanapun juga, kucing bertanggung jawab atas kematian miliaran burung dan mamalia setiap tahun, dan menurut beberapa orang, itu semua adalah kesalahan kita,” kata Dr. Peter Marra.
Berdasarkan rencana tersebut, siapa pun yang tidak mematuhi syarat akan diberikan peringatan berkala, hingga kemudian pada opsi terakhir berupa penyitaan sepihak terhadpa kucing yang mereka pelihara.
BACA JUGA: Inilah Balasan Orang yang Kejam terhadap Kucing
Inisiatif ini adalah bagian dari rencana pengelolaan hama regional yang diusulkan pemerintah setempat, yang dikomunikasikan melalui konsultasi publik pada Selasa 29 Agustus.
John Collins, ketua dari Omaui Landcare Charitable Trust, memperjuangkan larangan untuk melindungi cagar alam “bernilai tinggi” di sana.
“Kami bukan pembenci kucing, tetapi kami ingin lingkungan kita menjadi kaya akan margasatwa,” kata dia. []
SUMBER: BBC