SEBELUM diutus menjadi rasul, Muhammad mengadakan transaksi dengan seseorang yang bernama Abdullah bin Abi Khansa. Pada transaksi itu ternyata ada sisa barang yang harus Abdullah kembalikan kepada Muhammad. Akhirnya, mereka menyepakati untuk bertemu di sebuah tempat pada waktu yang telah ditentukan.
Malang bagi Muhammad, ternyata Abdullah lupa akan janji tersebut. Ia baru ingat keesokan harinya dan ia merasa tidak perlu bertemu Muhammad saat itu karena pikirnya, Muhammad pasti sudah kembali pulang.
BACA JUGA: Bani Qainuqa Khianati Perjanjian usai Perang Badar
Ia berpikir akan langsung ke rumah Muhammad untuk mengantar barang sekaligus meminta maaf akan kekhilafannya. Ia pun berencana pergi keesokan harinya.
Dua hari berlalu dari hari yang telah disepakati, Abdullah berangkat dari rumahnya menuju kediaman Muhammad. Untuk mencapai rumah Muhammad, ia melewati jalan yang dijadikan tempat pertemuan antara dia dan Muhammad dua hari yang lalu.
Alangkah kagetnya ketika ia melihat Muhammad berada di tempat itu. Muhammad tampak sedang menunggu seseorang. “Apakah ia masih menungguku? Ah, tidak mungkin. Janji itu sudah lewat dua hari yang lalu. Mungkin dia sedang menunggu orang lain,” pikir Abdullah.
BACA JUGA: Wahai Penjual, Aku Sudah Berjanji pada Rasulullah untuk Jujur
Ia pun segera mendekati Muhammad untuk menyelesaikan urusannya. Muhammad menyambutnya dengan senyum lebar sambil berkata, “Wahai pemuda, kau telah menyusahkan aku. Ketahuilah, aku telah berada di sini selama tiga hari menunggumu!”
Betapa terkejutnya Abdullah mendengar penjelasan Muhammad. Sama sekali ia tidak menyangka bahwa Muhammad akan menunggunya selama tiga hari demi menepati janji. Jika ia tahu, tentunya ia akan langsung ke tempat itu tanpa mengulur-ulur waktu lebih lama saat ia sadar akan kekhilafannya. []
SUMBER: CERITAINSPIRASIMUSLIM