BANDUNG–Kepala staf kepresidenan Moeldoko mengingatkan kepada Ustaz Rahmat Baequni (URB) agar tidak berkata sembarangan terkait banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia. Sebelumnya URB sempat menyebut bahwa KPPS meninggal diracun.
“Saya pikir begini lah yah, kita ini berpikir jujur berkata jujur, apalagi ustaz, ngomongnya jangan ngawur, saya harus tegas ini,” kata Moeldoko kepada awak media di Bandara Husein Sastranegera, usai dirinya memberikan kuliah umum di Sesko TNI di Bandung, Kamis (20/6/2019).
BACA JUGA: Sebut Anggota KPPS Diracun, Moeldoko Ingatkan Ustaz Rahmat Baequni
Dirinya menyampaikan, kasus banyaknya anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang gugur sudah selesai dan meninggalnya ratusan KPPS tersebut akibat riwayat kesehatan mereka.
“Kita sudah undang dari pihak terkait, sudah sangat clear bahwa meninggalnya teman-teman di TPS itu status kesehatan adalah meninggal yang wajar, ini yang ngomong menteri loh, karena kecapean,” ujarnya.
Selain merespon ucapan Ustad Rahmat dirinya juga mengingatkan kepada masyarakat agar menahan diri dalam menyebarkan kabar bohong, sebab hal itu hanya akan melukai hati keluarga korban, padahal hal tersebut dianggap telah selesai.
“Jadi jangan lagi bahasanya itu justru yang meracuni masyarakat, saya tidak suka bahasa yang seperti itu, kasian masyarakat, dan kasian keluarganya itu sudah rela,” tuturnya.
Seperti yang telah diberitakan, Rahmat sendiri sebelumnya telah menyatakan bukan yang merekam maupun menyebarkan video ceramahnya soal petugas KPPS tewas karena diracun. Dia mengatakan sempat meminta panitia tidak merekam ucapannya soal petugas KPPS tewas karena diracun. []
Reporter: Saifal