TANYA: Apakah puasa baik untuk kesehatan?
Jawab:
Dilansir dari laman Alodokter, puasa disebut memiliki efek manfaat pada fisik maupun psikis. Secara psikis, puasa dapat menanggulangi stres dan depresi untuk beberapa orang karena mereka belajar untuk mengendalikan diri. Selain itu, setelah beberapa hari berpuasa tubuh akan mengalami peningkatan endorfin dalam darah yang memberikan perasaan sehat secara mental.
BACA JUGA: Raih Puasa Sehat dengan 5 Kebiasaan Sehat Ini
Adapun secara fisik, puasa memberi manfaat sebagai berikut:
Membantu memperbaiki kondisi medis
Berpuasa, diiringi dengan pola makan yang sehat sebelum dan sesudahnya, dapat membantu memperbaiki kondisi radang sendi, radang usus besar, dan penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis.
Menyehatkan jantung
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa sebulan sekali memiliki risiko 58 persen lebih rendah terkena penyakit jantung, dibandingkan mereka yang tidak menjalani puasa. Selain itu, ada juga beberapa penelitian yang menyatakan bahwa berpuasa dapat mengurangi resistensi insulin yang memicu diabetes. Namun demikian, masih perlu dilakukan penelitian lebih menyeluruh. Ingatlah bahwa untuk menjaga kesehatan jantung, faktor-faktor lain seperti pola makan dan olahraga teratur berperan besar.
Mengurangi risiko kanker
Selama berpuasa, laju pembelahan sel dalam tubuh akan berkurang seiring faktor pertumbuhan yang menurun akibat terbatasnya asupan. Meski masih perlu diteliti lebih lanjut membuktikan bahwa hal ini mampu mengurangi risiko kanker. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah kondisi tersebut berlaku pada manusia.
Menjaga berat badan
Pembakaran lemak menjadi energi membantu mengurangi berat badan dan tingkat kolesterol. Penurunan berat badan akan berdampak baik untuk mengendalikan diabetes dan tekanan darah. Di sisi lain, berat badan memang akan turun jika Anda tidak makan dan tidak mendapat asupan kalori selama berpuasa. Namun, bisa kembali naik begitu Anda berbuka puasa. Hal ini karena ketika berpuasa Anda kehilangan cairan, bukan berat badan substansial. Terlebih, ketika berbuka puasa Anda justru melampiaskan nafsu makan.
BACA JUGA: Puasa Sehat, Ini Caranya
Menurut laman nutrition.org.uk., beberapa penelitian telah menemukan bahwa orang yang kelebihan berat badan atau obesitas, bisa menurunkan berat badan dan lemak tubuh mereka selama bulan Ramadhan (meskipun mereka cenderung menambah berat badan ini setelah Ramadhan). Jadi, jika Anda kelebihan berat badan dan ingin menurunkan berat badan dan mempertahankannya, maka membuat rencana untuk mempertahankan diet sehat dan aktif ketika Ramadhan selesai dapat membantu Anda mempertahankan penurunan berat badan karena puasa.
Dikutip dari laman tersebut, hasil dari studi tentang efek kesehatan dari puasa Ramadhan itu beragam, mungkin karena panjang puasa dan kondisi cuaca yang dialami bervariasi tergantung pada waktu tahun dan negara di mana puasa sedang diamati.
Beberapa studi lainnya telah melihat efek puasa Ramadhan pada faktor-faktor seperti kolesterol darah dan trigliserida (lemak dalam darah) dan menemukan peningkatan jangka pendek dalam beberapa kasus meskipun beberapa studi tidak menemukan efek. Ada juga beberapa penelitian kecil yang menunjukkan bahwa puasa Ramadhan mungkin memiliki efek menguntungkan jangka pendek pada sistem kekebalan tubuh. Dalam kedua kasus, hasil penelitian telah dicampur sehingga diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi keabsahannya. []
SUMBER: ALODOKTER | NUTRITION