قال الإمام أحمد بن حنبل رحمه الله: الناس يحتاجون إلى العلم مثل الخبز والماء؛ لأن العلم يحتاج إليه في كل ساعة، والخبز والماء في كل يوم مرة أو مرتين
“MANUSIA dalam membutuhkan makan dan minum seperti mereka membutuhkan roti dan air, karena ilmu dibutuhkan manusia setiap saat, adapun roti dan air dibutuhkan manusia dalam setiap hari satu atau dua kali.” (Imam Ahmad)
Agar kehidupan seorang manusia menjadi sempurna, maka ia harus bersikap tawazun (seimbang).
Manusia yang hidupnya hanya untuk makan ,maka ia tak ubahnya seperti hewan ternak.
Makan itu untuk hidup, bukan hidup untuk makan ,karena jika hidup hanya untuk memuaskan syahwat, maka babi di hutanpun ia makan dan kawin untuk menyalurkan syahwat dan birahinya.
BACA JUGA: Berdzikir tapi Hati Tidak Tenang
Dalam diri manusia ada akal, jasad dan ruh yang semuanya harus diberikan makanan sesuai dengan kebutuhannya. Jika tidak makan akan terjadi split of personality (kepincangan kepribadian)
Makanan akal adalah membaca buku, mentafakuri ciptaan Allah, mentadaburi AlQuran, berdiskusi dan belajar.
Sedangkan makanan jasad adalah dengan memakan makanan yang halal dan thayyib, dan tidak hanya sekadar makan dan memakan segalanya, itulah yang membedakan manusia dan binatang, juga yang beriman dan yang nonmuslim.
Karena bagi seorang yang beriman makanan yang halal dan thayyib adalah energi untuk mengerjakan amal-amal shalih. Perut yang dipenuhi dengan makanan yang haram akan membuat pelakunya berat mengerjakan kebaikan.
Sedangkan makanan hati adalah zikir, istighfar, muhasabah dan lain lain yang menjadi sarana tazkiyatun nafs (penyucian jiwa).
Seseorang yang hanya di isi akalnya tetapi tidak ada iman di hatinya ,maka ilmu yang dia dapat bisa mendatangkan kemudhratan.
، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مَيْسَرَةَ ، عَنْ أَنَسٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ ، قَالَ : ” مَنِ ازْدَادَ عِلْمًا وَلَمْ يَزْدَدْ هُدَى لَمْ يَزْدَدْ مِنَ اللَّهِ إِلا بُعْدًا ” .
Dari Ibrahim bin Maysaroh dari Anas dari Nabi SAW bersabda, “Siapa yang bertambah ilmunya tetapi tidak bertambah petunjuk, maka tidak bertambah baginya kecuali ia semakin jauh dari Allah.”
BACA JUGA: Syahwat yang Tersembunyi
Manusia yang hanya sibuk berzikir, maka ia akan hanya melahirkan orang-orang yang hanya sibuk di mihrabnya dan enggan turun berjuang bersama umat dalam memerangi kebatilan dan kemungkaran.
Zikirnya Nabi SAW dan para sahabat melahirkan manusia yang menangis di malam hari karena menyesali dosa-dosanya dan memohon ampun kepada Allah yang turun ke langit dunia di setiap sepertigamalam terakhir. Dan di pagi hari menjadi singa-singa yang siap menerkam musuh-musuh dakwah. []
ANSAN KORSEL 22 OKT 2018
Faisal Kunhi
Imam Masjid Sirothol Mustaqim, Ansan Korea Selatan
Gontor ,
S1 UIN Syarif Hidatatullah Jakarta, S2 : Institut Ilmu AlQuran
*#Share berkahnya ilmu*
*#Join channel Telegram:*
https://t.me/joinchat/AAAAAERt3deogV8PX4M0Qg untuk mendapatkan tulisan saya setiap hari