KALAU sedekah ga usah tanggung-tanggung kawan, jajal deh dari mulai kecil sampai besar. Kita mah aneh, Allah ingin bayar kita gede. Tapi kita ga mau ngeluarin yang lebih gede buat Allah.
Saudaraku, barangkali sekarang ini zamannya minimalis. Sehingga ke sedekah juga hitung-hitungannya jadi minimalis. Angka yang biasa diangkat, 2,5 %. Kita akan coba ilustrasikan dengan perkalian sepuluh kali lipat bahwa sedekah minimalis itu “tidak punya” pengaruh yang signifikan.
Contoh berikut ini adalah contoh seorang karyawan yang punya gaji 1 juta. Dia punya pengeluaran rutin 1,5 juta. Kemudian dia bersedekah 2,5 % dari penghasilan yang 1 juta itu. Maka kita dapat perhitungannya sebagai berikut:
Sedekah: sebesar 2,5 %
2,5 % dari Rp. 1.000.000 = Rp. 25.000
Maka tercatat di atas kertas
Rp. 1.000.000 – Rp. 25.000 = 975.000
Tapi kita belajar, bahwa Rp. 975.000 bukan hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi 2,5 % yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat atau sebesar Rp. 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rezeki min haitsu laa yahtasib (rezeki tak terduga) sebesar;
Rp. 975.000 + Rp. 250.000 = Rp. 1.225.000
Lihat, “hasil akhir” dari perhitungan sedekah 2,5 % dari 1 juta “hanya” menjadi Rp. 1.225.000, masih jauh dari pengeluaran dia yang sebesar 1,5 juta. Boleh dibilang secara bercanda bahwa jika dia sedekahnya “hanya” 2,5 %, dia masih akan keringetan untuk mencari sisa Rp. 275.000 untuk menutupi kebutuhannya.
Pemasukan | Pengeluaran |
Rp. 1.000.000 | Rp. 1.500.000 |
Sedekah 2,5 %Rp. 25.000 | |
Saldo SementaraRp. 975.000 | |
Saldo + dari AllahRp. 250.000 Saldo Setelah Sedekah Rp. 1.225.000
|
Rp. 1.225.000 |
Masih Minus | Rp. 275.000 |
Sumber: The Miracle of Giving/Karya: Ust. Yusuf Mansur/Penerbit: PT. Bestari Buana Murni