ABDULLAH bin Ja’far punya kisah yang menarik berkenaan dengan sedekah. Seperti diketahui, beliau adalah putra dari sahabat yang agung dengan panggilan “Si burung surga” (Ja’far bin Abi Thalib RA). Salah seorang panglima Perang Mut’ah yang menemui syahid dengan kedua lengan terlepas dari tubuhnya.
Suatu ketika. Abdullah bin Ja’far RA memeriksa kebun-kebunnya. Karena hari sangat panas. ia berhenti di sebuah kebun milik orang lain. Di sana ada penjaganya, yaitu seorang budak hitam.
Hari itu panas terik matahari sangat membara. Tiba-tiba. seekor anjing masuk ke pekarangan kebun di mana Abdullah bin Jafar RA sedang beristirahat.
BACA JUGA: Abdurrahman bin Auf, Selalu Gagal Jadi Orang Miskin
Anjing itu menjulur-julurkan lidahnya karena kehausan dan lapar. Ekornya digoyang-goyang menghadap kepada budak hitam tersebut minta dikasihani. Kala itu, di tangan budak tersebut ada tiga potong roti.
Dilemparkannya satu potong dan anjing itu pun melahapnya. Lalu. dilemparkannya pula roti kedua, yang dengan secepat kilat disantap lagi oleh anjing itu.
Anjing itu masih menengadah meminta lagi. Roti yang tinggal satu potong di tangan budak tadi. akhirnya dilemparkannya pula kepada binatang kelaparan tersebut yang langsung dilahapnya. Anjing itu pun kenyang dan pergi meninggalkan tempat itu.
Demi melihat apa yang baru saja terjadi. Abdullah binJafar RA memanggil budak hitam tersebut.
“Wahai pemuda. berapa kamu mendapat jatah makanan dari tuanmu setiap hari?”
“Sebanyak yang tuan lihat!” jawabnya.
Abdullah bin Jafar terheran-heran, “Mengapa lebih kamu pentingkan makanan untuk anjing itu daripada untuk dirimu sendiri?”
Dia menjawab. “Hamba melihat anjing itu bukan anjing sekitar sini. Tentu, ia datang dari tempat yang jauh dan mengembara karena kelaparan. Hamba tidak sampai hati melihatnya pergi dengan lapar dan tidak berdaya lagi.”
“Apa yang akan kamu makan hari ini?”
“Biar hamba pererat tali pinggang hamba!” Abdullah bin Jafar RA termenung sejenak.
Lalu, dimintanya ia menunjukkan rumah pemilik kebun.
BACA JUGA: Kepada Siapa Seharusnya Kita Utamakan Sedekah?
Setelah ketemu, lantas ditawarnya kebun tersebut dan dibelinya. Kemudian Abdullah bin Jafar kembali kepada budak hitam yang shaleh tersebut sembari berkat, “Kebun ini telah kubeli dari tuanmu yang lama dan kamu pun telah aku beli pula. Mulai saat ini. kamu saya merdekakan dari perbudakan. Mulai saat ini pula. kebun ini saya hadiahkan kepadamu. Hiduplah kamu dengan bahagia bersama nikmat Allah di dalam memelihara kebun ini!”
Budak itu tercengang dan terharu sembari memandang kedermawanan Abdullah bin Ja’far RA. []
Sumber: Sedekah Bikin Kaya dan Berkah/Karya: Ubaidurrahim El Hamdy/Penerbit: Wahyu Qolbu/2015